Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ungkap Taktik Cerdik Virus Hindari Sistem Kekebalan

Kompas.com - 14/08/2020, 17:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Para ilmuwan University of Otago, Selandia Baru mencoba meneliti bagaimana virus dapat menghindari sistem kekebalan.

Tujuan penelitian ini diharapkan dapat membantu mempelajari lebih dalam tentang virus corona baru penyebab Covid-19.

Penelitian baru-baru ini, seperti dikutip dari Science Daily, Jumat (14/8/2020), dipimpin oleh Dr Mihnea Bostina dan Sai Velamoor, mahasiswa PhD dari Departemen Mikrobiologi dan Imunologi dan Pencitraan Mikro dan Nano Otago, Mikroskopi Elektron.

Peneliti secara khusus mengamati virus Oryctes rhinoceros nudivirus (OrNV), agen bikontrol penting pada Kumbang Tanduk Kelapa, hama yang merusak pohon kelapa dan kelapa sawit di Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik.

Baca juga: Tak Hanya Kelelawar, Potensi Penyebaran Virus Corona juga Ada pada Tikus

Uniknya, para ilmuwan Otago menemukan bahwa virus tersebut menggunakan strategi umpan untuk menghindari sistem kekebalan.

Dr Bostina menjelaskan bahwa temuan itu merupakan langkah kecil dalam upaya memahami penyakit menular.

Saat ini, tim peneliti menggunakan teknik yang sama untuk menyelidiki perubahan pada sel yang terinfeksi virus corona yang menyebabkan Covid-19.

"Kami telah menggunakan teknik yang sama untuk menyelidiki perubahan sel yang terinfeksi SARS-CoV-2," ungkap Dr Bostina.

Baca juga: Dampak Infeksi Virus Corona pada Anak Berpotensi Lebih Lama, Kok Bisa?

Taktik cerdik virus menginfeksi sel

Lebih lanjut Dr Bostina menjelaskan virus yang mereplikasi dan berkumpul di dalam nukleus telah mengembangkan pendekatan khusus untuk mengubah lanskap nuklir.

Untuk menyelidiki perubahan seluler yang terjadi selama infeksi nudivirus, peneliti menggunakan mikroskop elektron. Selanjutnya, mereka menemukan mekanisme unik dari cara kerja virus.

"Studi kami mengungkapkan bahwa virus memperoleh membran di dalam inti sel yang terinfeksi dan dilengkapi fitur untuk menginfeksi sel baru," jelas Dr Bostina.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com