KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di dunia terus meningkat, tak terkecuali di Indonesia dengan angka kasus terbaru per Rabu (22/7/2020), 91.751 kasus.
Sedangkan total infeksi virus ini di dunia telah mencapai 15,1 juta kasus positif Covid-19, dengan angka kematian mencapai 620.339 kasus.
Penyebaran virus corona baru yang semakin meluas ini diakibatkan kurangnya penerapan aturan protokol kesehatan oleh sebagian masyarakat.
Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS Medicine, seperti dikutip dari CNN, ada tiga tindakan sederhana yang dinilai dapat menghentikan pandemi ini, di antaranya sebagai berikut.
Baca juga: Di Masa Pandemi Covid-19 Penting Jaga Kebersihan Rongga Mulut, Kenapa?
Dalam studi tersebut diungkapkan dengan menciptakan model baru untuk melihat penyebaran penyakit dan upaya pencegahan yang dapat membantu menghentikan pandemi global ini.
Menurut para peneliti di University Medical Center Utrecht, tingkat kontak dalam penelitian ini didasarkan pada interaksi orang-orang di Belanda, namun model ini diklaim sesuai untuk diterapkan di negara-negara Barat lainnya.
"Epidemi besar dapat dicegah jika kemanjuran dari tindakan ini dapat melebihi 50 persen," kata peneliti.
Baca juga: Bingung Vaksinasi Anak Selama Pandemi Covid-19? Ini 5 Anjuran IDAI
Namun, menurut model ini, jika masyarakat terlambat menyadari manfaat dari tindakan ini, dan cenderung mengabaikan, dan akhirnya tidak mengubah perilaku, maka kasus infeksi akan terus meningkat.
Studi ini juga menemukan apabila pemerintah dapat lebih awal menutup, tetapi tidak ada yang mengambil langkah-langkah perlindungan pribadi tambahan, ini akan menunda namun tidak mengurangi puncak kasus.
Menurut peneliti, intervensi dalam tiga bulan akan menunda puncaknya, paling banyak hingga tujuh bulan.
Jika jarak fisik (physical distancing) dipaksakan pemerintah dikombinasikan dengan kesadaran penyakit dan upaya pribadi, maka ketinggian puncak dapat dikurangi. Bahkan, setelah pemerintah memberlakukan perintah jarak sosial.