Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sertifikat Tanah Hasilkan Pertambahan Ekonomi Rp 6.300 Triliun

Kompas.com - 21/05/2024, 16:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Sertifikasi tanah lewat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sejak tahun 2017 telah menghasilkan Rp 6.300 triliun pertambahan ekonomi.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Denpasar, Bali, Selasa (21/5/2024).

"Ini sesuatu yang luar biasa hasil dari program PTSL, didapatkan dari PPh, BPHTB, PNBP, Hak Tanggungan, dan masih banyak lagi yang bisa kita optimalkan," kata AHY dalam sambutannya di Kantor Gubernur Bali.

Pada kesempatan yang sama, AHY menyerahkan 321 sertifikat tanah elektronik untuk aset Barang Milik Negara (BMN)/Barang Milik Daerah (BMD)/Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di Provinsi Bali.

AHY mengatakan, upaya ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta seluruh instansi menertibkan administrasi tata kelola serta menjaga aset-aset yang dimilikinya. 

Tujuannya agar tidak memunculkan permasalahan pertanahan yang berlarut-larut, termasuk potensi kerugian keuangan negara dan adanya aset-aset tidur yang tidak produktif atau ditelantarkan.

Baca juga: AHY Pastikan Kesiapan Lahan Investasi, Termasuk buat Elon Musk

"PTSL yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sejak 2017 dalam kurun tujuh tahun terakhir berhasil meningkatkan jumlah bidang tanah terdaftar dan tersertifikat bagi seluruh rakyat Indonesia secara signifikan hampir 250 persen," lanjut AHY.

Di sisi lain, Kementerian ATR/BPN menargetkan bisa mendaftarkan 120 juta bidang tanah per tahun 2024 dan bertambah menjadi 126 juta bidang tanah terdaftar pada tahun 2025.

Per April 2024, capaian pendaftaran tanah di seluruh Indonesia sudah menyentuh angka 112 juta bidang.

Khusus di Bali, sekitar 98 persen tanahnya sudah terdaftar dengan yang tersertifikat mencapai 85 persen.

"Sudah 98 persen bidang tanah yang terpetakan, kejar hingga 100 persen dan yang sudah bersertifikat 85 persen, kejar hingga 100 persen," tuntas AHY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com