Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Kompas.com - 14/05/2024, 11:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan pasar hotel di Indonesia terus berlangsung dinamis di seluruh kelas, dan wilayah.

Pertanyaannya, wilayah mana yang paling menjanjikan?

Mari kita eksplorasi wilayah mana yang saat ini paling menjanjikan dan menjadi destinasi investasi para pemburu cuan.

Kepada Kompas.com, Selasa (14/5/2024), CEO PT Hotel Investasi Strategi Ross Woods mengungkapkan, Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk atau compound annual growth rate (CAGR) dan ukuran pasar tahun 2023 di berbagai provinsi, menunjukkan pertumbuhan tamu domestik yang sangat signifikan.

Baca juga: IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

"Hal ini terutama terjadi di wilayah yang menonjol dan memiliki obyek wisata alam yang belum pernah terungkap sebelumnya," jelas Woods.

Menurut Woods, provinsi dengan pertumbuhan tinggi adalah saerah seperti Bengkulu, Sulawesi Tenggara (Sultra), dan Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan angka CAGR lima tahun terakhir 2018-2023 sebesar masing-masing 11,4 persen, 11,4 persen, dan 9,1 persen.

Ketiga provinsi ini menunjukkan pertumbuhan yang kuat dalam segmen tamu domestik selama lima tahun terakhir, menjadikannya menarik bagi pengembang dan investor.

Sementara provinsi dengan kinerja yang konsisten tak lain dan tak bukan adalah Yogyakarta dan Kalimantan Utara dengan angka CAGR masing-masing 7,2 persen dan 9,0 persen.

Baca juga: Kubu Pontjo Sutowo Yakin HGB Hotel Sultan Clear

Keduanya tidak hanya menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan dalam jangka pendek namun juga mempertahankan laju yang stabil dalam jangka panjang, sehingga memperkuat potensi investasi berkelanjutan.

Adapun daerah yang memiliki sekaligus tantangan dan peluang mencakup Papua Barat dan Kepulauan Riau dengan masing-masing angka CAGR minus 16,1 persen dan minus 13,5 persen.

Saat ini, Kepulauan Riau menunjukkan tren yang menurun, namun hal ini mungkin menawarkan peluang yang berlawanan bagi mereka yang memiliki selera risiko tinggi dan pendekatan strategis untuk memasuki pasar.

Woods merekomendasikan para investor dan pengembang memahami dinamika pasar melalui analisasi yang tidak sekadar angka.

Baca juga: Meski Terlihat Mirip, Ini Perbedaan Hotel dan Resor

"Pertimbangkan juga faktor-faktor seperti pertumbuhan jumlah malam kamar versus pertumbuhan historis pasokan kamar untuk memberikan gambaran yang komprehensif," lanjutnya.

Dengan mengorelasikan keuntungan jangka pendek dan tren jangka panjang, akan membantu mengidentifikasi bukan hanya pasar "terbaik" secara absolut, namun juga pasar yang paling sesuai dengan visi strategi investor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com