Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Integrasi Tol Japek dan MBZ Disebut Mahal, Basuki Buka Suara

Kompas.com - 10/03/2024, 06:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono buka suara soal diberlakukannya tarif integrasi antara Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) dengan Jalan Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ).

Sebagaimana diketahui, tarif integrasi Tol Japek dan MBZ mulai berlaku Sabtu (9/3/2024) pukul 00.00 WIB.

Penetapan tarif ini nyatanya menuai kritik dari pengguna tol tersebut yang memenuhi kolom komentar unggahan Instagram resmi PT Jasa Marga (Persero) Tbk @official.jasamarga.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Jasa Marga (Persero) Tbk (@official.jasamarga)

"Krw brt - krw timur 27.000. Gile lu ndro," tulis akun Instagram @tri_fajar_m

"Mantab..ngitungnya gimana nih...naik Dari 7000 jadi 9500. Dari mana Cara dpt angka 2500? Sekalian aja naik 50.000, biar sepi jalan toll." kata @destaubing 

"Oke gas oke gas, naikin terus gas. Mantap all in. Klo bs setelah pemilu semuanya d naikin aja, pas pemilu jgn dkasih tau dulu, biar yg nyoblos pd kaget sm ky presidennya suka kaget," ungkap @muhammad_ahasib

Baca juga: Jelang Libur Nyepi, Lalin Tol Jasa Marga di Luar Pulau Jawa Naik

Atas banyaknya kritikan yang didapatkan dari warganet, Basuki memberikan penjelasan terkait integrasi tarif tol tersebut.

Penjelasan ini diutarakan Basuki usai acara peresmian renovasi dan rehabilitasi Yayasan Pendidikan Putra di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Sabtu (9/3/2024).

"Jalan tol ini sesuai UU (Undang-undang) kan 2 tahun sekali naik. Ini saya sudah tahan betul enam bulan. Ini beliau ini yang nahan (menunjuk Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja dan Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja), enam bulan sebetulnya sudah harus naik," ungkap Basuki.

Basuki kembali menegaskan, kebijakan ini merupakan bagian dari ekosistem usaha jalan tol yang sudah waktunya mengalami kenaikan tarif.

"Dan ini sudah saya tahan, sudah saya menahan untuk tidak naik enam bulan. Jadi, menurut saya sudah waktunya untuk naik," lanjut Basuki.

Baca juga: Mulai Sabtu 9 Maret, Tarif Integrasi Tol Japek dan MBZ Resmi Naik

Sementara Endra menambahkan, Kementerian PUPR sudah memberikan persetujuan atas penyesuaian tarif telah melakukan berbagai pertimbangan.

Menurut dia, tidak hanya mengenai Standar Pelayanan Minimal (SPM), tetapi juga dari sisi penambahan layanan.

"Karena, kan kita tidak menuntut hanya pemenuhan SPM, tetapi di (tol) Japek itu kan ada penambahan lajur, ya supaya tidak macet. Kita kan tahu Japek itu bebannya berat sekali, mungkin sudah ditambah Japek Elevated (layang) masih sering macet, terutama saat jam-jam sibuk. Itu luar biasa," ucap dia.

Maka dari itu, penyesuaian tarif integrasi Tol Japek dan MBZ yang dinilai mahal tersebut diikuti dengan penambahan lajur.

"Jadi, kita sudah hitung semua dan konsultasikan ke BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) dan hasil ini adalah hasil yang memang disetujui dan memang usulan BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) dinilai oleh pemerintah, diaudit oleh BPKP," lanjutnya.

Endra tak memungkiri, integrasi tarif ini diikuti dengan kenaikan yang telah ditunda oleh Basuki begitu lama.

"Nah, ini kan kita selain dari sisi pemerintah, kita juga harus memperhatikan hak-hak dari BUJT, karena ini kan menyangkut kepastian investasi dan itu dijamin UU," tutur Endra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com