JAKARTA, KOMPAS.com - Hyatt Place perdana secara resmi beroperasi di Indonesia melalui Hyatt Place Makassar, di Jl Jend Sudirman 31, Sulawesi Selatan, Sabtu (17/2/2024).
Hal ini menyusul penyerahan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) Hyatt Place Makassar oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto kepada President Director and CEO PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) atau Paradise Indonesia Anthony Susilo Prabowo.
Baca juga: Ketika Karya Arsitektur Pusat Belanja Mengubah Rona Kota
Kehadiran fasilitas akomodasi kelas bintang empat plus ini menambah koleksi jenama Hyatt menjadi 14 portofolio di seluruh Indonesia.
Properti ini juga sekaligus merupakan kerja sama ketiga antara Paradise Indonesia dengan Hyatt Hotels Corporation.
"Sementara secara unit bisnis, ini merupakan yang ke-24 dari perseroan," ujar President Director and CEO Paradise Indonesia Anthony Susilo Prabowo menjawab Kompas.com, Sabtu (17/2/2023).
Baca juga: Paradise Indonesia Siapkan Belanja Modal 2024 Hampir Rp 1 Triliun
Dalam membangun hotel setinggi 31 lantai dengan nilai investasi Rp 250 miliar ini, Paradise Indonesia bekerja sama dengan pengembang lokal PT Rifai Maju Properti.
Desain khas Hyatt Place dengan suasana yang santai dan fasilitas yang memudahkan para tamu seperti wi-fi dan berbagai pilihan makanan siap saji sepanjang hari menjadi kekuatan utama hotel ini.
Dalam rekam jejak perusahaan selama 21 tahun, Paradise Indonesia dikenal sebagai pengembang properti hospitalitas, ritel, dan apartemen.
Baca juga: 21 Tahun INPP Luncurkan Identitas Baru Paradise Indonesia
Perseroan berkontribusi dalam pertumbuhan bisnis properti dengan memajukan perekonomian nasional dan sektor pariwisata.
"Kami berharap properti yang sudah direncanakan sejak 5 tahun lalu ini dapat berkontribusi meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan sektor pariwisata Makassar menjadi lebih unggul," tutur Anthony.
"Dengan average daily rate (ADR) atau tarif rerata harian Rp 1,5 juta per malam, kami yakin target itu bisa tercapai. Saat Lebaran nanti, kami ada penawaran Rp 1.310.310 per malam," jelas Yanita.
Tingkat okupansi ini, lanjut dia, mengacu pada data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan, bahwa pada paruh pertama tahun 2023 tingkat hunian hotel mencapai rata-rata 56,1 persen.