Menepi dari Keramaian Kota, Anak Muda Dominasi Pariwisata Ubud

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020, mengubah banyak hal termasuk preferensi pariwisata di Bali.

Bila sebelumnya, di daerah Ubud lebih menarik wisatawan dengan usia rata-rata di atas 40 tahun, namun kini berubah.

Dalam Laporan Pasar Properti di Bali pada Kuartal IV-2023 Colliers Indonesia menyampaikan, kini jumlah kunjungan anak muda di Ubud juga kian meningkat.

“Sebelum pandemi, Ubud biasanya dipenuhi wisatawan dengan usia rata-rata di atas 40 tahun. Ini karena reputasi Ubud sebagai destinasi wisata yang tenang dan jauh dari kehidupan malam yang semarak dan keramaian kota,” ungkap Colliers.

Baca juga: Dalam Empat Tahun Terakhir, Ribuan Kamar Hotel di Bali Tutup

Namun sejak pandemi, ada peningkatan jumlah wisatawan yang lebih muda Mereka memilih menepi dari keramaian kota dan menikmati liburan di Ubud.

Selain itu, daerah Kuta-Legian juga semakin banyak diminati oleh para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Tak hanya ditinggali oleh wisatawan, sepanjang tahun 2023, Colliers mencatat, Bali semakin banyaknya kegiatan Meeting, Incentive, Conference, Exhibition (MICE) yang digelar di hotel. 

Baca juga: Bali Jadi Jawara Hotel Terbanyak Se-Indonesia

“Pada tahun 2023, industri hotel Bali berkinerja lebih baik daripada periode tahun 2020 hingga 2022. Peningkatan kinerja hotel di Bali dimulai pada pertengahan 2022, bertepatan dengan relaksasi peraturan perjalanan,” tandas Colliers.