Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Rampung, Dua "Flyover" buat Jalur Ganda Mojokerto-Sepanjang

Kompas.com - 22/01/2024, 13:48 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Surabaya terus mengupayakan agar pembangunan Flyover Krian dan Flyover Kedinding dapat selesai sesuai target.

Hal ini dilakukan untuk mendukung operasional Jalur Ganda Mojokerto-Sepanjang yang sudah rampung dan dioperasikan per 1 Desember 2023.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal menyampaikan, kedua flyover tersebut dibangun untuk menghilangkan pelintasan sebidang pada Jalur Ganda Mojokerto-Sepanjang.

"Kami selalu berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan kereta api, termasuk melalui pembangunan pelintasan tidak sebidang," ujarnya dikutip dari laman resmi DJKA pada Senin (22/01/2024).

Baca juga: Menhub Ajak China Garap Kereta Otonom di IKN

Pelintasan tidak sebidang yang dimaksud oleh Risal adalah persilangan antara jalan dan jalur rel kereta api yang dibangun terpisah melalui flyover ataupun underpass.

Pembangunan pelintasan tidak sebidang merupakan upaya yang dilakukan DJKA untuk mengurangi pelintasan sebidang serta menekan angka kecelakaan yang melibatkan moda transportasi jalan dengan kereta api.

Kedua flyover ini dibangun di Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo dan Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, untuk menggantikan pelintasan sebidang dengan nomor registrasi JPL 64 dan JPL 79.

Per 14 Januari 2024, dapat dilaporkan bahwa progres pembangunan Flyover Kedinding (pengganti JPL 79) sudah mencapai 93,5 persen, sementara Flyover Krian (pengganti JPL 64) sudah mencapai 96,4 persen.

Pembangunan Flyover Krian dimaksudkan untuk memecah kepadatan pada Simpang Lima Krian saat jam sibuk pada pagi dan sore hari.

“Dengan beroperasinya jalur ganda, maka frekuensi kereta api yang melintasi simpang ini akan semakin bertambah, sehingga kami merasa perlu untuk mengamankan perjalanan kereta api sekaligus memastikan keselamatan pengguna jalan melalui pembangunan flyover ini,” urai Risal.

Sementara Flyover Kedinding dibangun untuk meningkatkan keselamatan perjalanan KA, sekaligus memberi akses yang lebih aman untuk menghubungkan Desa Tarik dan Desa Kedinding.

Sebelum dibangun flyover ini, terdapat jalan penghubung antar desa yang terletak di emplasemen Stasiun Kedinding sehingga berpotensi membahayakan perjalanan KA dan mengancam keselamatan warga yang beraktivitas di sekitar pelintasan ini.

Baca juga: Ini Akses Alternatif Menuju Stasiun Kereta Cepat Tegalluar

Adapun terkait pembangunan Jalur Ganda Mojokerto-Sepanjang, dapat disampaikan bahwa jalur ganda ini merupakan bagian dari pembangunan Jalur Ganda Selatan Jawa.

Selain pembangunan pelintasan tidak sebidang, pekerjaan proyek jalur ganda ini mencakup peningkatan jalur dan bantalan rel (semula R42 menjadi R54), peningkatan fasilitas operasi (persinyalan, telekomunikasi, dan kelistrikan), serta revitalisasi bangunan stasiun, jembatan, dan bangunan penunjang lainnya.

“Secara umum, pembangunan Jalur Ganda Selatan Jawa merupakan wujud komitmen kami dalam meningkatkan keselamatan, kecepatan, dan keandalan layanan kereta api sehingga kami terus berfokus untuk menyelesaikan proyek ini pada ruas-ruas jalur lainnya,” pungkas Risal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com