BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kota Baru Parahyangan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Melintasi Padalarang, Ungkit Pertumbuhan Bisnis Properti

Kompas.com - 18/12/2023, 13:05 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau KCJB diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun KCJB Halim, Jakarta, Senin (2/3/2023).

Kehadiran kereta cepat pertama di Indonesia sekaligus Asia Tenggara itu menjadi angin segar bagi masyarakat di Tanah Air yang mendambakan moda transportasi modern berkecepatan tinggi kelas dunia.

Hal itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, berkat kehadiran kereta cepat Whoosh, warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), kini dapat tiba di Bandung dalam waktu singkat. Pengguna moda cukup menempuh perjalanan selama 48 menit.

Warga pun dapat menikmati perjalanan dengan kabin kereta yang nyaman tanpa perlu khawatir bermacet ria di jalan raya selama berjam-jam.

Tak hanya bagi warga, kehadiran KCJB turut membawa sukacita bagi sejumlah pelaku usaha lantaran dapat memberi warna baru dalam dunia bisnis, termasuk sektor properti. KCJB pun diyakini dapat mendorong transformasi properti kawasan karena dinilai menjadi daya tarik bagi pertumbuhan hunian dan fasilitas komersial.

Baca juga: Simak Tips Beli Ruko untuk Tempat Usaha Langsung dari Ahlinya

Diberitakan Kompas.id, Jumat (8/9/2023), Country Manager 99 Group Indonesia Maria Herawaty Manik menilai, peresmian moda transportasi massal merupakan langkah signifikan pemerintah yang berdampak pada masyarakat serta mentransformasi properti kawasan. Termasuk peresmian KCJB.

"Area yang semakin terkoneksi dengan beragam jenis transportasi publik terintegrasi mampu meningkatkan prospek ekonomi, mobilitas masyarakat, dan menumbuhkan antusiasme orang-orang untuk tinggal di kawasan sehingga berpotensi untuk pengembangan hunian dan komersial jangka panjang," ujar Maria.

Untuk diketahui, KCJB yang dioperasikan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melintasi empat stasiun yang mengusung konsep transit oriented development (TOD), yakni Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.

Pada semester I-2023, 99 Group mencatat, lanjut Maria, permintaan hunian di kecamatan sekitar empat stasiun KCJB mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan dengan semester II-2022.

"Permintaan hunian pada kecamatan di kawasan Stasiun Halim tumbuh 26,2 persen, Padalarang tumbuh 26,3 persen, dan Tegalluar 34,4 persen," paparnya.

Baca juga: Sektor Properti Komersial Tumbuh Selama 2022, Haruskah Mulai Berinvestasi?

Penunjang aksesibilitas

Pengembang Kota Baru Parahyangan (KBP) menyambut baik kehadiran Kereta Cepat Whoosh. Berkat kehadiran kereta cepat, akses masyarakat menuju KBP menjadi lebih mudah. Hal ini sejalan dengan salah satu kunci penting dalam sektor properti, yakni aksesibilitas, selain faktor lokasi dan pengembang,Dok. Kota Baru Parahyangan Pengembang Kota Baru Parahyangan (KBP) menyambut baik kehadiran Kereta Cepat Whoosh. Berkat kehadiran kereta cepat, akses masyarakat menuju KBP menjadi lebih mudah. Hal ini sejalan dengan salah satu kunci penting dalam sektor properti, yakni aksesibilitas, selain faktor lokasi dan pengembang,

Setali tiga uang dengan Maria, Manager Marketing PT Bela Parahiyangan Investindo Joseph Ijong Dachlan menyambut baik kehadiran moda transportasi modern KCJB.

Keberadaan stasiun kereta cepat yang melintas di Padalarang pun diyakini pihaknya dapat mendongkrak market properti Indonesia.

Joseph mengatakan, KBP hanya berjarak 1 kilometer (km) dari Stasiun KCJB Padalarang. Hal ini menjadi berkah dan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan properti di kawasan KBP.

Untuk diketahui, PT Bela Parahiyangan Investindo adalah anak usaha Lyman Group yang mengembangkan Kota Baru Parahyangan (KBP) di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar).

"Kami sangat menyambut baik kehadiran Kereta Cepat Whoosh. Berkat kehadiran kereta cepat, akses masyarakat menuju KBP menjadi lebih mudah. Hal ini sejalan dengan salah satu kunci penting dalam sektor properti, yakni aksesibilitas, selain faktor lokasi dan pengembang," kata Joseph saat berbincang dengan Kompas.com dalam program Ngulik Bisnis, Kamis (30/11/2023).

Baca juga: Sempat Goyah Selama Pandemi Covid-19, Pasar Properti Kini Makin Prospektif

Untuk itu, lanjut Joseph, pihaknya berkomitmen memberi kemudahan kepada pengguna Whoosh agar lebih nyaman menuju KBP dengan menghadirkan shuttle car dari Stasiun Padalarang.

Upaya tersebut pun sejalan dengan implementasi prinsip TOD guna menunjang efektivitas sarana transportasi massal KCJB.

"Peresmian Whoosh pada Oktober 2023 turut melengkapi aksesibilitas yang dimiliki KBP. Sebelumnya, kami telah menghadirkan kemudahan akses bagi masyarakat dengan membangun flyover yang terhubung dengan Gerbang Tol Padalarang Timur. Pembangunan flyover ini rampung pada saat pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu," jelasnya.

Lebih lanjut, Joseph menjelaskan, KBP dikembangkan sejak awal 2000 dengan tiga pilar, yaitu budaya, sejarah, dan pendidikan. Seiring waktu berjalan, KBP berkomitmen pada seluruh stakeholder menjadi kota yang mandiri, madani, dan alami.

Ketiga nilai (value) tersebut hingga saat ini terus dipegang serta diimplementasikan untuk mewujudkan kawasan kota mandiri yang berkelanjutan.

Baca juga: Lingkungan yang Nyaman Tentukan Kualitas Hidup, Berikut Ciri-cirinya

Adapun masterplan KBP tersebut yang dikemas pada awal pembangunan dirancang secara ideal dan matang sehingga tetap relevan dengan kondisi saat ini.

"Kami dalam tahapan pengembangan selalu mengedepankan value, tidak sekadar soal menjual rumah, harga, dan manfaat. Ketiga value tersebut terus kami tanamkan sehingga menjadi pembeda. Nilai inilah yang kemudian jadi pegangan konsumen. Apalagi, kalangan milenial sangat peka mengenai pentingnya value," terang Joseph.

Kota mandiri fasilitas lengkap

Joseph menambahkan, salah satu fokus pihaknya saat ini, yakni mengisi serta melengkapi pusat kota atau town center KBP dengan berbagai fasilitas. Hal ini merupakan cerminan untuk mewujudkan kota mandiri yang inklusif dengan fasilitas lengkap untuk menunjang kebutuhan masyarakat.

Adapun deretan fasilitas anyar yang telah dibangun turut melengkapi berbagai fasilitas yang sudah tersedia, seperti IKEA dan flyover, sehingga menjadi nilai tambah KBP.

Saat pandemi, lanjut Joseph, KBP telah menyiapkan fasilitas pendukung untuk pendidikan, yaitu SMP BPK Penabur dan Sekolah Bina Persada. Sekolah ini melengkapi empat sekolah lain yang sudah ada di KBP.

Baca juga: Mengenal Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas di Kawasan Residensial

“Sejumlah fasilitas berstandar internasional pun telah ada di KBP, seperti Parahyangan Golf, Mason Wing@Mason Pine Hotel, Wahoo Water World, serta Tepi Danau sebagai wahana rekreasi bagi penghuni maupun wisatawan,” terang Joseph.

Selain itu, imbuh Joseph, ada pula Bumi Hejo yang nyaman bagi wisata keluarga sekaligus tempat hangout untuk mencicipi ragam kuliner dan coffee shop kekinian.

Ada pula Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Parahyangan, supermarket Yogya, serta fasilitas-fasilitas kota lainnya yang bakal dioperasikan pada 2024. Salah satunya, Pasar Parahyangan. Pasar ini menjadi etalase local farming serta ragam street food khas Nusantara.

Untuk diketahui, KBP telah merilis peninsula terbaik, yakni Tatar Nilapadmi, pada Mei 2023.
Hunian anyar besutan KBP tersebut diambil dari nama permaisuri utama dari kisah Prabu Siliwangi yang memiliki arti, sosok yang sangat berharga direpresentasikan oleh kata "Nila", yaitu warna ungu tua (indigo) sebagai cerminan warna kebangsawanan.

Adapun Tatar Nilapadmi menghadirkan tipe rumah dua lantai yang dirancang apik sebagai wujud adaptasi dengan iklim tropis. Konsep desain rumah modern tersebut mengoptimalkan potensi sinar matahari alami serta mengalirkan udara sejuk melalui sistem sirkulasi udara saling silang.

Baca juga: Mau Punya “Home Sweet Home”? Pertimbangkan Faktor Lingkungan Sebelum Membeli Rumah

Konsep tersebut diusung untuk merespons kebutuhan konsumen pascapandemi Covid-19 yang memperhatikan sirkulasi udara yang baik, pencahayaan, ruang terbuka hijau, serta taman dekat rumah.

Dibanderol harga mulai dari Rp 5,3 miliar, rumah bernuansa resort tersebut memiliki luas bangunan 265 meter persegi dan luas tanah 290 meter persegi.

Dengan seluruh keunggulan tersebut, kepemilikan hunian Tatar Nilapadmi di KBP bisa jadi pilihan tepat untuk tinggal serta investasi Anda.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Tatar Nilapadmi dari Kota Baru Parahyangan, Anda bisa klik tautan ini atau menghubungi (022) 680 3888.


Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com