Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Ritel Kembali Pulih Seperti Sebelum Pandemi

Kompas.com - 11/01/2024, 19:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor ritel atau pusat perbelanjaan tahun 2023 dinilai telah kembali pulih seperti saat sebelum pandemi Covid-19.

Hal ini ditunjukkan oleh tingkat hunian yang mencapai angka 90,4 persen atau tumbuh 0,21 poin dibanding tahun 2022.

Namun, seiring dengan pasokan baru pada tahun 2024 seluas 161.725 meter persegi, tingkat hunian diprediksi akan tertekan.

Sementara, laporan sepanjang 2023 menurut Associate Director Research and Consultancy Leads Property Services Indonesia Martin Samuel Hutapea mengatakan, sektor ritel di Jakarta sepi dari tambahan pasokan.

 

Baca juga: Plaza Indonesia Bidik Pendapatan Mal Kembali seperti Sebelum Pandemi

"Sehingga pasokan kumulatif tetap ada pada posisi 3,47 juta meter persegi," ungkap Martin dalam keterangannya kepada Kompas.com, Kamis (10/1/2023).

Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya pertumbuhan pasokan di Jakarta adalah moratorium sejak 2011 lalu, keterbatasan lahan dengan luas yang besar serta mahalnya nilai lahan komersial yang tidak begitu menarik bagi investor.

Meski demikian, tetap ada permintaan ruang ritel yang pada Kuartal IV-2023 mencapai 7.318 meter persegi. Tetapi angka ini termasuk kecil untuk pasar ritel yang besar seperti Jakarta.

Tren permintaan kecenderungannya berasal dari replacement penyewa sebelumnya yang sempat tutup karena tidak bisa bertahan hingga saat ini.

"Namun ada beberapa peritel yang melakukan ekspansi tetapi tidak besar luasannya. Dalam hal tipe peritel, masih didominasi oleh makanan-minuman, produk-produk busana dan sepatu olah raga serta busana anak-anak yang masih mampu melakukan ekspansi di tengah-tengah persaingan ritel," tutur Martin.

Pergerakan harga sewa

Sementara itu, untuk harga sewa dasar, terdapat pergerakan tipis ke angka Rp 440.000 per meter persegi per bulan pada Kuartal IV-2023 atau relatif stabil dari kuartal sebelumnya.

Namun secara tahunan, angkanya sedikit meningkat sebesar 1,1 persen. Secara spesifik, harga sewa dasar di Jakarta CBD mencapai Rp 578.500 per meter persegi per bulan dan untuk luar CBD sebesar Rp 381.800 per meter persegi per bulan.

Baca juga: Mal di Jabodetabek yang Dekat Transportasi Publik Bakal Ramai

Meskipun akan ada Pemilu di tahun 2024, namun diperkirakan sektor ritel tidak begitu terimbas karena lebih dipengaruhi oleh gaya hidup dan daya beli serta merupakan kebutuhan hidup manusia.

Mal konvensional juga akan tetap menjadi primadona bagi para peritel untuk ekspansi. Namun, diperkirakan tingkat hunian akan tertekan ke angka 88 persen hingga 89 persen karena adanya pasokan tambahan.

Harga sewa akan tetap kompetitif khususnya bagi mal-mal dengan tingkat kekosongan ruang yang tinggi. Namun, mal dengan tingkat hunian tinggi akan memiliki daya tawar yang kuat dan lebih berpotensi meningkatkan harga sewa.

Secara paralel, tren perkembangan ritel akan bergeser ke Bodetabek untuk melayani penduduk di kawasan-kawasan perumahan atau township.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com