Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sertifikat Bikin Tanah Masyarakat Punya Nilai Lebih

Kompas.com - 14/12/2023, 19:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II DPR RI, Ujang Iskandar mengatakan setiap tanah yang sudah memiliki sertifikat memiliki nilai lebih sehingga harus dijaga dengan baik.

Hal tersebut ia sampaikan dalam Sosialisasi Program Strategis bersama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Rabu (13/12/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Ujang yang pernah menjabat sebagai Bupati Kotawaringin Barat ini menjelaskan terkait betapa pentingnya sertifikat untuk setiap tanah yang dimiliki warga.

Baca juga: Soal Potensi Data Sertifikat Elektronik Diretas, Begini Kata Hadi Tjahjanto

"Dengan adanya sertifikat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), maka tanah-tanah kalian sekarang sudah memiliki nilai lebih. Jadi tolong dijaga sertifikat ini," jelasnya.

Dikatakan, salah satu nilai lebih yang bisa dihasilkan melalui sertifikat ialah warga bisa mendapat akses perekonomian melalui perbankan. Dengan itu, warga bisa mendapat tambahan modal untuk meningkatkan usahanya.

"Namun, kalau sampai ingin diagunkan sertifikatnya, tolong dijaga. Dipelajari dulu bisnisnya, sehingga sertifikat tidak hilang," terangnya.

 

Selain itu, menurut Ujang, sertifikat juga memberikan kepastian kepemilikan tanah masyarakat, sehingga tidak perlu takut lagi pada mafia tanah ataupun orang-orang yang hendak menyerobot tanah tersebut.

"Jadi sertifikat ini merupakan sebuah bukti hak Bapak dan Ibu. Jadi tidak ada lagi orang dari negara mana pun yang bisa mengambil tanah Bapak dan Ibu sekalian," tandasnya.

Baca juga: Keunggulan Sertifikat Elektronik, Cepat Terbit dan Administrasi Mudah

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Barat, Febri Effendi mengatakan, di tengah berkembangnya jumlah populasi maka masyarakat tidak bisa lagi merasa tidak membutuhkan sertifikat.

"Ini untuk mencegah jangan sampai menyisakan masalah kepada anak cucu kita nanti. Jumlah manusia itu terus bertambah, tapi tanah itu tidak bertambah," papar Febri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com