KOMPAS.com - PT Adhi Karya (Persero) Tbk tercatat telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 30,3 triliun sampai dengan Oktober 2023.
Capaian tersebut mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 lalu yakni Rp 19,1 triliun.
"Alhamdulillah pencapaian kontrak baru Adhi Karya melampaui target. Ada kenaikan yang cukup luar biasa yaitu sebesar 58 persen (YoY)," ujar Direktur Operasi II, Pundjung Setya Brata dalam Public Expose Live 2023 secara virtual pada Senin (27/11/2023).
Berdasarkan segmennya, raihan kontrak baru tersebut didominasi oleh lini bisnis utama Adhi Karya yaitu konstruksi dengan 92 persen dari total perolehan Rp 30,3 triliun.
"Sedangkan sisanya diperoleh dari sektor properti dan lini bisnis lainnya," ucapnya.
Baca juga: Raih Kontrak Baru, Adhi Karya Garap Proyek PLTMG di Sumbawa dan Tobelo
Lalu berdasarkan sumber pendanaan proyek, rinciannya pemerintah 31 persen, BUMN 27 persen, BUP 15 persen, Asian Development Bank 13 persen, serta swasta dan lainnya 14 persen.
Kemudian berdasarkan sektor pekerjaan, dari jalan dan jembatan 44 persen, gedung 20 persen, perkeretaapian 14 persen, E&I 8 persen, serta lainnya 15 persen.
Ada pun tiga paket proyek baru terbesar yang diperoleh Adhi Karya adalah South Commuter Railway CP S-03C di Filipina senilai Rp 2,4 triliun; Tol Jakarta-Cikampek Selatan Rp 2,1 triliun; serta Malolos Clark Railway Project CP S-01 di Filipina Rp 1,5 triliun