Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Jejak Hasil Kerja Sama Infrastruktur Indonesia dengan Jepang

Kompas.com - 17/11/2023, 12:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Perjalanan pembangunan infrastruktur di Indonesia tak bisa lepas dari hasil kerja sama dengan Pemerintah Jepang.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, hubungan diplomatik Indonesia-Jepang sudah terjalin selama 65 tahun. Salah satu kerja sama yang terjalin ialah infrastruktur PUPR.

"Kerja sama Indonesia-Jepang di bidang infrastruktur PUPR dimulai dengan pembangunan Bendungan Multifungsi Karangkates tahun 1968, kemudian diikuti pengembangan Irigasi Komering di 1982," ujarnya dalam Simposium bertajuk Next Generation Leaders-Connecting Indonesia-Japan, pada Rabu (15/11/2023), dikutip dari laman Kementerian PUPR.

Basuki menjelaskan, kerja sama Indonesia-Jepang berikutnya pada bidang infrastruktur adalah pengelolaan wilayah Sungai Brantas dari tahun 1961-2002 yang berperan penting dalam mengurangi banjir di Kota Surabaya dan sekitarnya.

"Kerja sama Indonesia-Jepang juga berjalan dalam penanggulangan bencana erupsi gunung api lewat teknologi Sabo untuk mengantisipasi aliran debris dan pengendalian sedimen dalam suatu bentang alam, khususnya sungai," katanya.

Baca juga: Jepang, Korsel, dan China Tertarik Bangun Jaringan Kereta di IKN

Dia juga telah menyampaikan usulan kepada Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Jepang dan Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk melakukan peremajaan/revitalisasi Balai Teknik Sabo yang sempat dikunjungi Yang Mulia Kaisar Jepang Naruhito pada 21 Juni 2023 lalu.

Balai Teknik Sabo adalah balai di bawah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR yang bertugas melaksanakan pengembangan, perekayasaan, dan pelaksanaan pelayanan teknis pengujian, pengkajian, inspeksi dan sertifikasi di bidang sabo.

Balai Teknik Sabo juga memiliki vertical sabo training center untuk melakukan pelatihan bidang sabo. Pelatihan ini tidak hanya diikuti oleh engineer Indonesia saja tapi juga dari India, Pakistan, Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Papua Nugini.

Dikatakan Basuki, sejak tahun 1970 tercatat lebih dari 350 pakar teknologi Sabo dari Jepang dikirim ke Indonesia untuk membangun Sabo.

"Lewat kerja sama ini, Indonesia telah mengirim lebih dari 100 orang insinyur untuk mempelajari teknologi Sabo di Jepang dan sebanyak 277 Sabo Dam dibangun di Indonesia," imbuhnya.

Baca juga: Basuki Tawari Jepang Bangun Bendungan Batu Lepek di IKN

Selain kerja sama dalam teknologi Sabo, saat ini Pemerintah Jepang melalui JICA juga berpartisipasi dalam pendampingan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk menjamin kualitas pembangunan.

"Seperti kita ketahui, Jepang dikenal dengan keakuratan dan kerapihan dalam bekerja hingga tingkat yang sangat detail," pungkas Menteri PUPR itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com