Didominasi Proyek Pemerintah, WIKA Berhasil Raup Kontrak Baru Rp 21 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Per September 2023, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 21,44 triliun.

Besaran nilai kontrak tersebut tumbuh sebesar 12,5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 19,06 Triliun.

Kontribusi terbesar pada perolehan kontrak baru tersebut berasal dari segmen infrastruktur dan bangunan gedung sebesar 49,6 persen, disusul dari segmen industri, EPCC, properti dan investasi.

Baca juga: Disetujui dalam RUPSLB, WIKA Segera Lakukan Restrukturisasi

Dari sisi pemberi kerja, sebagian besar proyek yang diraih oleh WIKA berasal dari BUMN dan Pemerintah, dengan skema pembayaran monthly progress.

Corporate Secretary WIKA, Mahendra Vijaya mengungkapkan bahwa perolehan kontrak baru ini menjadi hal yang krusial dalam langkah penyehatan Perseroan, dimana hal ini akan menjamin adanya pemasukan bagi Perseroan.

Peningkatan ini juga membuktikan bahwa WIKA mampu menjaga kualitas kerjanya baik proses maupun produk sehingga pemberi kerja masih terus mempercayakan proyek-proyeknya. 

“Kami juga berterima kasih atas dukungan masyarakat dan mitra kerja karena atas dukungan mereka WIKA masih tetap bisa menjaga kinerjanya,” ujar Mahendra dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (1/11/2023).

Proyek yang masuk ke dalam daftar kontrak baru pada bulan September diantaranya proyek Bendungan Karangnongko yang terletak di antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, Underpass Gatot Subroto, Sumatera Utara dan beberapa perolehan kontrak lainnya baik di induk maupun anak perusahaan.

Baca juga: Kolaborasi Kontraktor BUMN-Swasta Bangun Rusun ASN dan IKN

Sejalan dengan kepercayaan yang terus diberikan oleh pemberi kerja, WIKA juga terus menunjukan upaya untuk merealisasikan komitmennya terhadap mitra kerja di tengah kondisi Perseroan yang menantang.

Tercatat pada bulan September 2023, WIKA telah melakukan pembayaran sebesar Rp 824,29 miliar kepada sejumlah 1.439 mitra kerja.

Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 339,35 miliar dibayarkan kepada 1.207 mitra kerja yang merupakan UMK.