Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasai 5.000 Hektar Lahan, Paramount Siap Ekspansi 10 Proyek Per Tahun

Kompas.com - 26/10/2023, 21:17 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Paramount Enterprise International (PEI) bersiap untuk lebih ekspansif dalam lima tahun ke depan.

Dalam usia ke-17, perusahaan yang dirintis oleh Handiman Tjokrosaputro, ini telah menguasai sekitar 5.000 hektar lahan yang tersebar di Jadebotabek, Semarang, Serang, Manado, Medan, dan Sulawesi.

Dari total ribuan hektar lahan tersebut, 2.000 hektar di antaranya berada di Cigudeg, Kabupaten Bogor, yang akan dikembangkan menjadi township baru.

Menyusul township lainnya yang sudah lebih dulu dikembangkan yakni Paramount Gading Serpong 1.000 hektar, Paramount Village Semarang (9 hektar), Paramount Hills Manado (20,8 hektar), dan Paramount Petals (400 hektar).

President Director PEI M Nawawi mengungkapkan, dikuasainya ribuan hektar lahan tersebut tak lepas dari core business awal yang dirintis perusahaan saat bernama PT Batik Keris pada tahun 1990-an.

Baca juga: Produk Komersial Open Space Pertama Segera Dibuka di Paramount Petals

"Bisnis inti kami sebelumnya adalah 'kolektor' tanah. Kami beli lahan banyak di sejumlah lokasi, terus mengajak pengembang lain untuk membangunnya. Tapi, setelah PEI lahir, kami fokus menjadi pengembang melalui PT Paramount Land Development, punya lahan sekaligus membangun," tutur Nawawi saat sua media, di Serpong, Kamis (26/10/2023).

Hingga Oktober 2023, Paramount Land Development memiliki stok produk senilai Rp 10 triliun dari berbagai proyek hunian, komersial ruko, dan properti mixed use.

Sementara posisi penjualan marketing atau marketing sales tahun buku berjalan sudah menembus angka Rp 4,4 triliun dari target 2023 senilai Rp 5,7 triliun. 

"Ini belum termasuk hitungan penjualan Sorento Grande yang sudah ter-book senilai Rp 750 miliar," imbuh Nawawi.

Pencapaian ini menjadikan Paramount Land Development sebagai kontributor terbesar pendapatan PEI dengan angka 80 persen.

Sebanyak 20 persen lainnya disumbang oleh tiga unit bisnis. Masing-masing hotel dan hospitalitas dengan bendera Parador Hotels & Resorts sekitar, bisnis kesehatan dan kecantikan melalui jenama Bethsaida dan Seraphim, dan bisnis energi.

10 proyek per tahun

Planning and Design Director Paramount Enterprise International Henry Napitupulu (kiri), dan President Director Paramount Enterprise International M NawawiKOMPAS.com/Hilda B Alexander Planning and Design Director Paramount Enterprise International Henry Napitupulu (kiri), dan President Director Paramount Enterprise International M Nawawi
Untuk mempercepat ekspansi bisnis PEI menjadikan Paramount Land Development sebagai pengembang papan atas dengan performa meyakinkan, sejumlah strategi telah disiapkan.

Menurut Nawawi, strategi tersebut dikemas dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang telah disusun menjadi arah kebijakan Perusahaan.

Satu di antara strategi tersebut adalah membentuk organisasi-organisasi perusahaan di daerah-daerah pengembangan proyek eksisting maupun proyek yang akan berjalan.

"Organisasi ini berjalan secara otonom atau mandiri dan diisi oleh para profesional. Misalnya di Paramont Village Semarang, yang saat ini sudah habis lahannya. Nah, para profesional yang menjalankan bisnis di sini tidak mungkin selesai, tapi akan terus berproses, tumbuh memandirikan (menghidupi) perusahaan," jelas Nawawi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com