Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendangkalan Muara Air Kantung Bangka, Nelayan Dukung Pengerukan Alur

Kompas.com - 10/10/2023, 09:30 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Alur muara Air Kantung Sungailiat, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung yang saat ini mengalami pendangkalan bakal segera dikeruk.

Nelayan berharap perusahaan yang telah ditunjuk pemerintah bisa bekerja secara profesional.

"Kami terima informasi bahwa sudah ada Surat Perintah Kerja (SPK) per 1 Maret kemarin untuk melakukan pengerukan. Tentunya pemerintah sudah menilai dan tahu perusahaan yang ditunjuk adalah yang bonafid," kata Kepala Lingkungan (Kaling) Air Kantung Edo Meirdiano saat kunjungan lokasi muara, Senin (9/10/2023).

Baca juga: Asosiasi Drone Bangka Belitung Gelar Sertifikasi dan Divisi Rescue

Edo menuturkan, SPK kepada PT Naga Laut Sumatera (NSL) diterbitkan setelah pemerintah provinsi yang kala itu dipimpin Pj Gubernur Ridwan Djamaluddin memverifikasi sejumlah perusahaan pengusul.

Kemudian ditugaskan NSL untuk menangani pendangkalan karena dinilai memiliki peralatan lengkap dan lahan untuk stock file.

"Karena SPK telah keluar, tentunya kami berharap agar perusahaan bisa bekerja secepatnya. Kami masyarakat nelayan siap mendukung kegiatan pengerukan Muara Air Kantung sehingga aktivitas nelayan kembali lancar," ujar Edo.

Pendangkalan yang terjadi sejak lama, kata Edo telah menghambat perekonomian masyarakat nelayan. Banyak nelayan yang harus berhutang karena tidak bisa bekerja secara rutin.

Saat ini muara Air Kantung mengalami pendangkalan dengan kedalaman sekitar satu meter dan terjadi penyempitan alur.

Baca juga: Harapan Adanya Dua KEK Pariwisata di Bangka Belitung Belum Padam

Bagian kiri dan kanan pintu masuk muara dijejali sedimentasi pasir yang menumpuk hingga belasan meter.

Saat diguyur hujan, gunungan sedimentasi dengan mudah longsor, mengakibatkan pendangkalan dan penyempitan. Imbasnya, saat ini kapal dengan tonase di atas 5 grosstone tidak bisa lagi melintas.

Padahal, muara Air Kantung menjadi lokasi sandar ratusan kapal nelayan dan kapal barang lainnya serta kapal patroli pemerintah.

Nelayan Air Kantung bernama Suharmin mengaku tidak bisa melaut dengan leluasa. Ia yang menggunakan kapal 6 GT harus menunggu pasang laut dalam agar bisa melaut.

"Kalau dipaksakan saat kondisi ini kapal bisa kandas dan rusak, sementara hasil tangkapan tidak seberapa," ujar Suharmin.

Baca juga: Sedimentasi Pasir Laut di Bangka Akan Segera Dilelang

Suharmin berharap pengerukan alur muara segera dilakukan dan kepolisian melakukan pengamanan serta penertiban terhadap aktivitas di luar ketentuan.

Pemerintah daerah juga diharapkan segera mengeluarkan perizinan hasil galian agar perusahaan penerima SPK bisa bekerja.

Program pengerukan muara Air Kantung dinilai menguntungkan pemerintah karena biaya operasional ditanggung perusahaan pengelola serta adanya potensi pendapatan usaha dan pajak galian C.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com