BANGKA, KOMPAS.com - Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Regional Kepulauan Bangka Belitung berencana menggelar sertifikasi anggota serta membuka divisi penyelamatan (rescue).
APDI selain menjadi wadah silaturahmi bagi para pilot drone, juga untuk mengembangkan Pesawat Udara Tanpa Awak (PUTA) atau drone secara profesional.
Ketua APDI Regional Bangka Belitung Irpendi mengatakan, organisasi APDI bertujuan juga untuk mengedukasi dan menyosialisasikan tentang regulasi, pengoperasian dan pemanfaatan drone.
"APDI ini merupakan sebuah asosiasi, dengan slogan yakni Terbang Aman, Bertanggungjawab dan Bermartabat. Sebagai pilot drone, kita harus mengikuti segala regulasi yang ada," kata Irpendi saat audiensi di Gedung Mahligai, Rumah Dinas Gubernur, Rabu (27/9/2023).
Baca juga: Tak Kalah dengan Asing, Pesawat N219 Uji Coba di Landasan Tak Beraspal
Irpendi menuturkan, drone tidak terbang begitu saja, sehingga terkait regulasi akan berkoordinasi kepada Airnav.
Sementara pada susunan kepengurusan APDI Regional Bangka Belitung, salah satunya dibentuk divisi rescue, bergerak pada bidang penyelamatan.
"Tidak menutup kemungkian, kita nanti akan membentuk divisi-divisi, misalnya divisi rescue yang diisi oleh teman-teman dari BPBD atau Basarnas," ujar Irpendi.
Dalam kesempatan itu, Irpendi mengungkapkan, akan menggelar kegiatan sertifikasi yang terbuka untuk umum, khususnya bagi para pilot drone yang ada di Negeri Serumpun Sebalai.
Pelaksanaan sertifikasi dibagi menjadi tiga sesi, yakni sesi pertama, berupa zoom meeting dengan menghadirkan sejumlah narasumber, seperti para Ketua APDI Pusat, Airnav dan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Baca juga: Permintaan Bahan Bakar Pesawat dari Lemak Babi Melesat 3 Kali Lipat
Kemudian sesi kedua, mengadakan kelas teori dengan mengumpulkan para peserta, untuk diberikan sosialisasi tentang dasar-dasar penerbangan drone, pengenalan fisik drone serta sejumlah aturan mainnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.