Hingga Awal September, Begini Progres Pembangunan Flyover Djuanda

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan Flyover Djuanda di Sidoarjo, Jawa Timur.

Seperti dikutip dari laman instagram Kementerian PUPR, disebutkan hingga minggu pertama September 2023 progres pembangunannya telah mencapai 75 persen.

Flyover ini dibangun dengan APBN senilai Rp 332,8 miliar dalam Multi Years Contract (MYC) dari tahun 2022 hingga 2024.

Baca juga: Jadi Pengurai Macet di Palembang, Flyover Ini Soft Launching Februari 2024

Selain mendukung konektivitas ke Bandara Djuanda, flyover ini diharapkan dapat mengurai kemacetan di Simpang Tiga Bangah-Aloha dan memperlancar arus lalu lintas.

Dok. Kementerian PUPR Kementerian PUPR sedang melaksanakan Flyover Djuanda yang sebelumnya bernama Flyover Aloha di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Adanya flyover juga diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan pada perlintasan rel kereta api di Jalan Akses Bandara Juanda.

Sebelumnya bernama Flyover Djuanda bernama Flyover Aloha. Perubahan nama ini sebagai upaya menghormati jasa Pahlawan Nasional Djuanda Kartawidjaja, pencetus Deklarasi Djuanda tahun 1957 dan penggagas pembangunan bandara internasional di Jawa Timur.

Flyover Djuanda mulai dibangun sejak tanggal kontrak 1 November 2022 dengan masa pelaksanaan 540 hari kalender hingga 23 April 2024.

Baca juga: Akhirnya, Flyover Pengurai Macet di Kota Bandung Diresmikan Jokowi

Secara konstruksi, Flyover Djuanda memiliki dua struktur dari jalan akses Bandara Juanda menuju Sidoarjo sepanjang 435 meter dan menuju Surabaya sepanjang 423 meter. Masing-masing flyover dilengkapi ramp baik menuju Sidoarjo maupun Surabaya.

Flyover A dengan frontage Sidoarjo-Juanda dikerjakan mulai STA 0+000-0+978 dan Flyover B dengan frontage Juanda-Surabaya dikerjakan mulai dari STA 0+000-0+889.

Lingkup pekerjaan yang dilakukan meliputi pekerjaan drainase, pekerjaan tanah dan geo, perkerasan beton, pekerjaan struktur, dan aksesoris jalan jembatan.

Flyover ini dikerjakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Ditjen Bina Marga dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero)-PT Nindya Karya (Persero) (KSO).