Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Gantung Kareho Diresmikan, Akses Warga Menuju Kota Putussibau

Kompas.com - 04/09/2023, 08:32 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan Gantung Sepan Kareho di Desa Kareho, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat secara resmi telah dioperasikan.

Hal ini menyusul peresmian jembatan gantung tersebut oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada Minggu (3/9/2023).

Pembangunan Jembatan Gantung Sepan Kareho merupakan jawaban nyata atas aspirasi dari Ketua Komisi V DPR RI Lasarus setelah kunjungan kerja bersama pada 2021 lalu.

"Kami berharap dari Kementerian PUPR jembatan gantung ini dapat melayani masyarakat di Desa Kareho dan berfungsi dengan baik untuk menyeberangi Sungai Kapuas menuju jalan nasional yang sedang dibangun," ucap Basuki, dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Senin (4/9/2023).

Menteri Basuki juga berpesan agar Jembatan Gantung Sepan Kareho dapat dipelihara dengan baik.

Nilai kontrak pembangunan jembatan gantung sepanjang 120 meter dengan lebar 1,8 meter tersebut sebesar Rp 13,65 miliar.

Baca juga: Jembatan Baja Terpanjang di JTTS Selesai Diuji, Siap Tersambung Tol Binjai-Pangkalan Brandan

Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor lokal CV Asri Karya dan konsultan pengawas PT Jakarta Rencana Selaras-PT Kartika Taruna Bumi, KSO.

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat Handiyana mengatakan, pembangunan Jembatan Gantung Kareho dimulai sejak Juli 2022 dan selesai pada Desember 2022.

"Saat ini sudah beroperasi dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyeberang ke jalan nasional yang terhubung ke Kota Putussibau," tutur Handiyana pada kesempatan yang sama.

Sebelumnya, masyarakat Desa Kareho harus menggunakan jalur sungai untuk menuju Kota Putussibau.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Kareho Dusun Sepan Kecamatan Putussibau Selatan Tahai.

Dirinya mengatakan, warga desa sangat terbantu dengan kehadiran jembatan gantung tersebut untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

"Termasuk untuk mengangkut hasil perkebunan ke Kota Putussibau yang sebelumnya harus melewati Sungai Kapuas dengan biaya bahan bakar perahu sekitar Rp 2 juta. Saat ini dengan jalur darat menjadi hanya sekitar Rp 300 ribu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com