Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Fasilitas LRT Jabodebek, Ramah Penumpang Difabel

Kompas.com - 17/07/2023, 16:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Apakah Anda salah satu orang beruntung yang akan mengikuti uji coba operasional LRT Jabodebek?

Pasalnya, tautan pendaftaran uji coba LRT Jabodebek ditutup pada hari yang sama dengan pendaftaran dibuka karena kuota penuh, yaitu Senin (10/7/2023).

Hal ini menyusul telah habisnya kuota pendaftaran sebagaimana diinformasikan dalam laman Instagram resmi LRT Jabodebek @lrt_jabodebek.

"Hai Teman Raina!!! Terima kasih atas antusiasmenya mengikuti Pendaftaran Terbatas pada Uji Coba Operasional LRT Jabodebek. Sehubungan dengan Kuota Pendaftaran yang sudah terpenuhi maka Pendaftaran dengan terpaksa Kami Tutup. Nantikan event selanjutnya dari LRT Jabodebek ya.. Terima kasih," tulis akun tersebut.

LRT Jabodebek melakukan uj coba operasional pada 12 Juli 2023-15 Agustus 2023, sebelum diresmikan dan dioperasionalkan.

Pada saat uji coba, penumpang hanya dikenakan biaya sebesar Rp 1 dengan tetap melakukan tap menggunakan kartu uang elektronik.

LRT Jabodebek menyediakan fasilitas yang mengakomodasi penumpang difabel, baik di stasiun maupun di kereta.

Baca juga: Usai Diuji Coba Terbatas, Ini Pekerjaan Rumah LRT Jabodebek

Berdasarkan pantauan langsung Kompas.com pada Minggu (15/7/2023), Stasiun LRT Dukuh Atas menyediakan lift untuk penumpang prioritas seperti difabel, lansia, ibu hamil dan penumpang yang membawa bayi. Juga ada tangga manual di sisi sebelahnya.

Kemudian, terdapat fasilitas toilet khusus difabel di area berbayar stasiun. Letaknya ada di kawasan yang sama dengan toilet pria, toilet wanita, musala, ruang laktasi dan ruang kesehatan.

Di dalam kereta, terdapat kursi untuk penumpang difabel yang ditandai dengan signage gambar kursi roda. Kemudian juga terdapat ruang untuk meletakkan kursi roda.

Kendati demikian, Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (INSTRAN), Deddy Herlambang mengatakan bahwa kursi prioritas di LRT Jabodebek masih kurang menarik perhatian karena warna semua kursi sama, yakni biru muda.

"Paling tidak warna kursinya beda. Selain itu signage-nya juga terlalu kecil, disabilitas dan manula mungkin kurang bisa membaca," ucap Deddy kepada Kompas.com pada uji coba LRT Jabodebek.

Kemudian yang tidak kalah penting adalah masalah penarikan dan pengereman yang kurang halus, sehingga bisa membahayakan penumpang yang berdiri.

"Ini masih trial, kita berharap untuk operasional Agustus mungkin lebih smooth," tutup Deddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com