Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bepergian Jadi Lebih Tenang dengan Pintu Baja Berteknologi AI

Kompas.com - 06/07/2023, 10:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Smart home atau rumah pintar perlahan-lahan mulai menjadi tren di tengah masyarakat urban.

Konsep ini awalnya ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan lifestyle. Namun saat ini, pengaplikasian smart home  telah menjadi kebutuhan mengingat sebagian besar keluarga urban banyak menghabiskan waktu di luar rumah terutama untuk bekerja. 

Jika dulu fitur smart home diterapkan sebatas menjalankan fungsi eelektronik atau memonitor situasi rumah, kini hadir fitur smart door lock atau kunci pintu pintar yang dibuka dengan finger print dan fitur baru lain.

Teknologi ini kemudian diadopsi oleh perusahaan dagang produk pintu berbahan plat baja di Indonesia, PT Jaya Bersama Saputra (JBS) Perkasa.

Baca juga: Inovasi Pintu Baja JBS Perkasa Dianugerahi Dua Penghargaan

 

JBS Perkasa pun turut meramaikan smart living di Indonesia dengan meluncurkan lini terbarunya untuk produk Fortress, yaitu Fortress Smart Lock.

Direktur Utama JBS Perkasa, Joni Effendi, dalam siaran persnya Rabu (5/7/2023) mengtakan gaya hidup smart living dengan dukungan teknologi Internet of Thing (IoT), semakin menjadi kebutuhan bagi masyarakat modern.

"Hal ini pun mengubah perilaku masyarakat dalam menjaga keamanan rumah. Inilah alasan JBS Perkasa meluncurkan produk unggulan terbaru dari seri Fortress, yaitu Fortress Smart Lock,” ungkap Joni.

Fortress Smart Lock hadir untuk memberi keamanan ekstra di rumah. Fitur-fitur pintar yang dibenamkan pada pintu membuat rumah lebih aman.

Orang pun tidak bisa masuk sembarangan. Untuk membuka pintu harus menggunakan kartu, fingerprint, atau password, bukan hanya menggunakan anak kunci biasa.

Dilengkapi dengan teknologi yang dapat mendeteksi data sidik jari dengan akurat, pengguna dapat melakukan pengaturan untuk menutup pintu tanpa mengunci dengan intensitas keluar masuk yang tinggi.

Teknologi fingerprint pada Fortress Smart Lock menggunakan sensor semikonduktor untuk membaca sidik jari dengan kecepatan kurang dari 0,1 detik saja. 

Perangkat ini didukung multi prevention sehingga tidak akan terbuka ketika salah menginput berkali-kali, bahkan sekalipun saat pencuri menggunakan duplikasi kartu Radio Frequency Identification (RFID).

Dengan dukungan Teknologi AI atau kecerdasan buatan yang tertanam di dalamnya, membuat segala respon security menjadi lebih sensitif.

Bahkan, sistem keamanannya mendukung jika terjadi 5 kali kesalahan input fingerprint, RFID dan password, otomatis akan membunyikan alarm.

Alarm tersebut bisa berheti jika pengguna melakukan verifikasi benar pada hitungan ke 180 detik alarm berbunyi. Sistem keamanan mendukung hingga 100 fingerprint, RFID dan password untuk membuka pintu.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com