Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi JIS, Penuhi Standar FIFA tapi Perlu Direnovasi

Kompas.com - 03/07/2023, 15:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta International Stadium (JIS) kembali menjadi sorotan publik menyusul adanya arahan renovasi oleh Pemerintah Pusat.

Rencana renovasi mengemuka seiring JIS menjadi salah satu opsi venue pertandingan Piala Dunia U-17 pada November 2023 mendatang.

Namun, rencana itu memicu polemik. Pasalnya JIS selesai dibangun belum genap setahun, tepatnya sejak grand launcing pada 24 Juli 2022 lalu.

Apalagi dalam proses pembangunanya juga diklaim telah berstandar FIFA, alias sudah layak menjadi tempat pertandingan sepak bola yang diselenggarakan FIFA.

Perjalanan Singkat Pembangunan JIS

Pembangunan JIS bukanlah hal baru, karena rencananya sudah ada sejak tahun 2008, yakni era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Wibowo.

Kala itu, stadion bertaraf internasional itu belum bernama JIS, melainkan Stadion Bersih Manusia Wibawa (BMW).

Pasalnya, stadion berdiri di atas lahan bekas kawasan Taman BMW, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca juga: Basuki Bakal Renovasi JIS untuk Piala Dunia U-17

Sembari proses penyiapan lahan, pada tahun 2010 Pemprov DKI Jakarta juga menetapkan PDW Architects sebagai pemenang kompetisi desain arsitektur JIS.

Di mana desain dirancang oleh tiga arsitek yaitu Muhammad Gito Wibowo, Dyah Fatma, serta Noer Hidayat Adham.

Namun, delapan tahun kemudian, keseluruhan desain stadion dirancang ulang oleh beberapa pihak, di antaranya PT Jakarta Konsultindo, PT Malmass Mira Teknik, Buro Happold, Timmy Setiawan, serta Muhammad Gito Wibowo dan Reza Kaedy dari PDW Architects.

Rencana pembangunan JIS pun berlanjut hingga era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov DKI Jakarta yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mendapatkan penugasan untuk membangun serta mengelola JIS.

Tahun 2019, Jakpro melakukan pengadaan atau lelang proyek JIS, dan hasilnya dimenangkan oleh KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PT Pembangunan Perumahan (PP).

Sementara untuk biaya pembangunannya mencapai Rp 4,546 triliun yang bersumber dari Penyertaan Modal Daerah (PMD) multiyears mulai dari tahun 2019 hingga 2021.

Hingga akhirnya pada 24 Juli 2022, pembangunan JIS telah selesai dengan ditandai berlangsungnya grand launching yang dilakukan oleh Anies Baswedan.

Ragam Fasilitas dan Teknologi di JIS

JIS memiliki kapasitas mencapai 82.000 penonton. Menggunakan kursi jenis single seat.

Selain itu, JIS dilengkapi 52 corporate box. Ruangan yang didesain khusus agar penonton menikmati pemandangan terbaik (tanpa halangan) secara privat tanpa deru keramaian.

JIS juga sudah menggunakan rumput hybrid yang merupakan perpaduan antara rumput sintetis dan rumput alami.

Komposisi rumputnya meliputi 5 persen rumput sintetis berjenis Limonta dari Italia dan 95 persennya rumput alami berjenis Zoysia Matrella dari Boyolali, Jawa Tengah.

Perawatan rumputnya, JIS menggunakan teknologi berstandar Eropa dengan nama Lighting Grass Growth.

Teknologi lampu ini memanfaatkan sinar ultra violet (UV) yang dapat membantu perawatan rumput saat cuaca yang tidak menentu.

Teknologi ini dilengkapi dengan roda yang dapat difungsikan untuk menyisir seluruh area lapagan utama melalui sinar perawatan yang telah didesain sedemikian rupa.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com