Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tebar Uang buat Penyapu Pantura, Bentuk Pelecehan terhadap Masyarakat Kecil

Kompas.com - 21/04/2023, 05:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Perjalanan Tim Merapah Trans-Jawa Lintas Selatan 2023 Kompas.com hari kesepuluh pada Kamis (20/4/2023) rute dari Cirebon menuju Jakarta lewat Jalur Pantai Utara (Pantura).

Berbeda dengan Jalur Pantai Selatan (Pansela) yang cenderung tenang dan dimanjakan dengan pemandangan eksotis pantai selatan, Jalur Pantura lebih menggambarkan tradisi mudik sebenarnya.

Selain karena Pantura lebih ramai permukiman dan pusat ekonomi, pemudik juga akan menemukan sejumlah tradisi atau kebiasaan unik masyarakat selama perjalanan.

Yang menarik perhatian Tim Merapah Kompas.com adalah sekumpulan anak-anak di pinggir jalan atau pengendara mobil pribadi yang menantikan klakson "telolet" dari bus dengan memberikan kode menggerakan ibu jari.

Tidak kalah menarik dengan permintaan telotet, Tim Merapah Kompas.com menemukan puluhan penyapu uang ketika melintas di Jembatan Kali Sewo, Kelurahan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Para penyapu uang di daerah tersebut tidak mengenal perbedaan, terdiri dari perempuan dan laki-laki serta generasi tua maupun muda.

Mereka membawa senjata andalannya ketika bertugas, yaitu sapu yang dibuat dari ranting pohon.

Para penyapu uang akan berlarian mengejar uang yang dilempar oleh pengguna jalan dan mengambil uang tersebut dengan sapu yang dibawanya.

Bagi sebagian orang, kebiasaan ini merupakan suatu hiburan perjalanan di Pantura, akan tetapi di sisi lain, kegiatan masyarakat yang mayoritas dari Kecamata Sukra tersebut menggambarkan pelecehan kepada masyarakat kecil.

Baca juga: Puncak Arus Mudik Pantura Cirebon Diprediksi Jumat

"Saya amati itu. Mereka (pengguna jalan) melempar uang, seolah-olah melecehkan masyarakat, tapi masyarakat tidak menyadari itu," jelas Perwira Pengendali Pospam Jembatan Sewo Iptu Sathoni Mikhail saat ditemui Kompas.com.

Dirinya bersama petugas kerap memberikan larangan kepada pengendara melalui pengeras suara di pospam untuk tidak melempar uang ke penyapu jalan. Sayangnya larangan tersebut tidak diindahkan.

"Mereka di dalam mobil tertawa dengan anak-anaknya, tapi itu mereka (penyapu uang) tidak memahami," imbuh Mikhail.

Lanjutnya, kegiatan menyapu uang di lokasi tersebut berlangsung setiap hari, dan semakin membeludak saat menjelang Lebaran.

Ada juga kepercayaan yang hadir, bahwa apabila pengguna jalan melemparkan uang di Jembatan Kali Sewo, mereka akan selamat.

Padahal keselamatan yang dimaksud adalah, pengguna jalan melemparkan uang kertas atau koin agar penyapu jalan tidak menghalangi pandangan dan perjalanan mereka.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com