Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kemacetan Tol MBZ, Jasa Marga Siapkan Skenario Buka-Tutup

Kompas.com - 03/04/2023, 14:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan dengan struktur melayang di atas Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ), menjadi salah satu favorit jalur selama perhelatan mudik-balik Lebaran.

Tak mengherankan, jika sejak dioperasikan pada 2019, Jalan Layang MBZ ini selalu padat kendaraan.

Terlebih tahun ini yang diprediksikan mengalami kenaikan signifikan. Untuk arus keluar kendaraan dari Jabotabek sebanyak 2,78 juta unit atau naik 6,77 persen dibandingkan Lebaran 2022 yang sebanyak 2.6 juta.

Angka ini naik 8 persen dibandingkan 2019 (2,57 juta kendaraan). Dengan distribusi volume lalin tertinggi ke arah Timur atau Trans-Jawa 52 persen.

Baca juga: Jasa Marga Siap Fungsikan Tol Japek II Selatan untuk Balik Lebaran

Sementara volume lalu lintas masuk Jabotabek sebesar 2,67 juta kendaraan atau naik 3,71 persen dibandingkan Lebaran 2022 (sebanyak 2,56 juta kendaraan) atau naik 14 persen dibanding 2019 (2,4 juta kendaraan).

Distribusi volume lalu lintas tertinggi dari arah Timur atau Trans Jawa (51,2 persen).

Untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan, PT Jasa Marga (Persero) Tbk selaku pengelola, telah menyiapkan sejumlah skenario.

Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator Yoga Tri Anggoro mengatakan, Jalan Layang MBZ memang menjadi salah satu prasarana yang mendapat fokus perhatian dalam layanan arus mudik dan balik Lebaran 2023.

"Kami menyiapkan antisipasi agar pengguna tol merasa nyaman dan tidak sampai terjebak kemacetan di Jalan Tol Layang sepanjang 38 Kilometer tersebut," ujar Yoga, dalam konferensi pers Senin (3/4/2023).

Menurut Yoga, kepadatan Jalan Layang MBZ ini menjadi concern perusahaan karena tidak ada Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area.

"Kami akan meminimalisasi kalau ada kepadatan itu harus segera kami alihkan," ungkap Yoga.

Jalan Layang MBZ ini tersambung dengan Tol Jakarta-Cikampek di Km 48. Apabila terjadi kepadatan di KM 48 sepanjang 2-3 kilometer, akan disiapkan penutupan tiga akses masuk melalui Cikunir.

"Itu yang ditutup, kendaraan akan kita alihkan ke bawah," jelas Yoga. 

Diakui Yoga kepadatan lalu lintas di Jalan Layang MBZ itu sangat riskan, karena tidak terdapat rest area

"Karena sulit untuk mengakses keluar, harus ikut arus sepanjang 38 kilometer," tuturnya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com