JAKARTA, KOMPAS.com - Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membangun rumah tumbuh.
Co-founder dan CEO Gravel Georgi Ferdwindra Putra menjelaskan, rencana yang matang dan estimasi biaya ke depan adalah dua hal penting yang perlu diperhatikan.
"Jangan sampai ada perombakan infrastruktur yang terlalu besar, agar biaya tidak membengkak. Ini adalah checklist yang idealnya dipenuhi dalam pembangunan rumah tumbuh," kata Georgi dalam keterangan resminya.
Sebelum memulai pembangunan, langkah terbaik adalah melakukan konsultasi dan diskusi kepada ahli.
Tahap ini sangat penting guna menghasilkan konsep rumah tumbuh yang optimal dan dapat mengakomodir keinginan pemilik rumah, serta membuat proses pembangunan bertahap jadi lebih terencana.
Ketika melakukan konsultasi, satu hal yang perlu diperhatikan adalah membuat blueprint atau cetak biru sebagai landasan dalam membangun rumah tumbuh.
Blueprint berguna untuk memastikan ketersediaan ruang dan kekuatan bangunan, serta dapat memudahkan proses penambahan bangunan rumah tumbuh dan menjadi pegangan kontraktor atau mandor yang mengerjakan.
Selain itu, penting juga untuk melakukan survei kondisi rumah sebelum pengerjaan dimulai untuk mengestimasi segala kebutuhan dan biaya.
Co-Founder dan CPO Gravel Fredy Yanto menjelaskan, untuk menghadirkan lebih banyak kepraktisan bagi pemilik rumah tumbuh, Gravel menyediakan layanan survei dan layanan tukang borongan.
"Kedua layanan ini bisa mengakomodir dan mempermudah pemilik rumah ketika ingin melanjutkan pembangunan rumah tumbuh mereka," ucap Fredy.
Baca juga: Perhatikan, 4 Tips Membangun Rumah Tumbuh
Di sisi lain, rumah tumbuh merupakan konsep membangun hunian yang dapat tumbuh atau berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan penghuninya.
Dari sisi adaptibilitas, rumah tumbuh dinilai dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan penghuni seiring waktu.
Sehingga, penghuni rumah tidak perlu membangun rumah baru atau bahkan pindah rumah apabila ada perubahan kebutuhan pada kemudian hari.
Kemudian perencanaan pembangunan rumah tumbuh yang matang akan memengaruhi dampak lingkungan dari sisi penggunaan material.
Material untuk membangun rumah tumbuh biasanya sudah bisa diestimasi, sehingga jarang meninggalkan bahan sisa atau sampah konstruksi.
Selain itu, bukaan rumah tumbuh pada umumnya lebih banyak dan memungkinkan pencahayaan alami masuk, sehingga penghuni bisa hemat energi.
Konsep ini juga bisa menjadi pilihan bagi penghuni rumah yang ingin membangun rumah impian secara bertahap berdasarkan dana yang dimiliki.
Dengan menggunakan desain rumah tumbuh secara efektif, penghuni rumah bisa menghemat biaya untuk perubahan atau perluasan ruangan pada masa mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.