Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik 18 Persen, Adhi Karya Cetak Pendapatan Rp 13,5 Triliun

Kompas.com - 07/03/2023, 13:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adhi Karya (Persero) Tbk mendapatkan revenue (pendapatan) sebesar Rp 13,5 triliun sepanjang tahun 2022.

Dilansir dari rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (7/3/2023), pendapatan tersebut tumbuh 18 persen ketimbang tahun 2021 senilai Rp 11,5 triliun.

Bottom line perseroan pun juga mengalami kenaikan hingga 47 persen atau menjadi Rp 81,2 miliar meski dalam kondisi peningkatan harga energi dan komoditas akibat kondisi global termasuk perang Rusia-Ukraina.

Hal ini disampaikan Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto dalam laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/3/2023).

"Buku Adhi Karya menunjukkan kinerja yang membaik. Total liabilitas perusahaan berkurang
dari Rp 34,2 triliun di tahun 2021 menjadi Rp 31,2 triliun tahun 2022 atau menurun 9 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Farid.

Farid mengatakan, perusahaan pun telah berhasil melakukan profiling liabilitas jangka pendek menjadi jangka panjang atas obligasi yang dimiliki.

Baca juga: Adhi Karya Raup Kontrak Baru Rp 19 Triliun, Terbanyak dari Jenis Proyek Ini

Sedangkan ekuitas Adhi Karya bertambah dari Rp 5,7 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp 8,8 triliun selama tahun 2022. Artinya, meningkat 56 persen dibanding tahun sebelumnya.

Perbaikan rasio leverage dari tahun sebelumnya terjadi dimana terdapat penurunan rasio DER total dari 6,05x tahun 2021 menjadi 3,53x pada tahun 2022.

"Adhi Karya membukukan arus kas net operasi yang positif pada tahun 2022 sebesar Rp 1,2
triliun yang dikontribusikan dari penerimaan cash in dari piutang-piutang yang ada, termasuk dari proyek-proyek besar sepanjang tahun 2022," ucapnya.

Hal ini nmenunjukan konsistensi Adhi Karya dalam menjaga arus kas net operasi positif selama 5 tahun terakhir.

Perbaikan kinerja perseroan sesuai dengan guidance perusahaan dan upaya-upaya yang telah dilakukan.

Ini di antaranya penagihan piutang-piutang yang semakin membaik, bersikap prudent (bijaksana) dalam pemilihan proyek baru, dan disiplin dalam pengelolaan cashflow (arus kas).

Selain itu, penerapan skema project financing (project pembiayaan) dan funding scheme (skema pendaan) yang sesuai di setiap proyek, serta kedisiplinan operasional bagus yang meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com