Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Bunaken Beres Ditata, Apa yang Baru?

Kompas.com - 03/01/2023, 07:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Masya Famely Ruhulessin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan penataan kawasan Bunaken di Sulawesi Utara.

Penataan kawasan Bunaken dilaksanakan sejak tahun 2020 hingga tahun 2022 dengan nilai kontrak Rp 28,78 miliar di atas lahan seluas 19.000 meter persegi.

Pulau Bunaken memiliki peran strategis dalam aktivitas wisata sebagai entrance bagi para wisatawan yang akan menuju kawasan perairan atau pulau-pulau.

Oleh karena itu, menjadi penting untuk melakukan penataan di Pulau Bunaken untuk menciptakan kawasan yang representatif dan memiliki kualitas lingkungan dan pelayanan yang baik bagi para wisatawan.

Penataan kawasan Bunaken meliputi pembangunan dermaga baru, jalan lingkungan, gerbang penanda, street furniture, serta panggung budaya yang dapat digunakan masyarakat setempat untuk melakukan berbagai kegiatan.

Baca juga: Line 3 Kabel Laut Beroperasi, Topang Industri di Pantai Timur Sumatera

Pembangunannya mengusung konsep Ecotourism Village agar nuansa pedesaan tetap terjaga, salah satunya dengan memberdayakan rumah warga setempat menjadi homestay dengan mempertahankan arsitektur khas Minahasa.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Utara Kementerian PUPR Komang Raka Maharthana mengatakan, pembangunan di kawasan Pantai Bunaken dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian.

"Semuanya dilakukan dengan mempertimbangkan petunjuk lapangan dari Badan Perlindungan Taman Nasional Bunaken, demi meminimalkan kerusakan terumbu karang dan biota di kawasan konservasi," kata Komang, mengutip laman resmi Kementerian PUPR.

Adapun proyek digarap oleh PT Nindya Karya dalam satu paket pekerjaan dengan menata kawasan Pantai Malalayang.

Sementara penataan kawasan Pantai Malalayang dilaksanakan dengan anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun jamak 2020-2022 sebesar Rp 65,48 miliar, di atas lahan seluas 18.500 meter persegi.

Ruang lingkup pembangunannya meliputi Public Beach Promenade sepanjang 1,2 kilometer untuk mempercantik wajah Kota Manado yang menghadap ke pantai.

Selain itu terdapat menara pandang, bangunan warung apung, panggung budaya, warung minum, Pier Salib, dermaga jetski serta jalan penghubung.

Pengembangan desain landmark eksisting di Tugu Bobocha dan Pier Salib dilakukan untuk mendukung keindahan promenade dengan mengadaptasi kearifan lokal dari bentuk ikan raja laut.

Area pedestrian yang sebelumya minim pencahayaan, kini tampak cantik dengan penataan cahaya yang apik.

Baca juga: Pentingnya Sosialisasi Penataan Ruang untuk Keselamatan Warga akibat Gempa

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penataan dua kawasan wisata tersebut bertujuan untuk mendukung pengembangan destinasi pariwisata yang berstandar internasional dan berwawasan lingkungan di Kota Manado.

"Penataan dua kawasan ini untuk memberikan pelayanan yang baik bagi para pengunjung yang datang," kata Menteri Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com