JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah gedung yang berada di wilayah Jakarta Selatan dan Pusat bakal terkoneksi dengan jalur MRT Jakarta. Baik itu interkoneksi bawah tanah maupun elevated (layang).
Di samping itu, beberapa gedung lain juga berpeluang tersambung langsung dengan stasiun-stasiun MRT Jakarta.
Ini artinya, mobilitas masyarakat di perkotaan Jakarta akan berlangsung mulus, sebagai implikasi dari pengembangan kawasan berbasis transit oriented development (TOD).
Mengutip laman resmi MRT Jakarta, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar membeberkan gedung-gedung yang bakal terhubung dengan MRT.
Baca juga: Pertama di Indonesia, Jalur MRT Bakal Punya Terowongan Pejalan Kaki Bawah Tanah
Menurut dia, seluruh stasiun MRT dirancang untuk dapat terkoneksi dengan bangunan-bangunan di sekitarnya.
Karena itu, pihaknya mengundang para pemilik bangunan berkolaborasi mewujudkan jaringan interkoneksi di sepanjang jalur MRT.
"Sejauh ini, sejumlah gedung di sekitar stasiun MRT Jakarta sangat berpotensi untuk terkoneksi secara langsung," ujar William.
Sebut saja Wisma Nusantara dan Hotel Pullman dengan Stasiun Bundaran HI; Sudirman 7.8 dengan Stasiun Setiabudi Astra; Wisma Intiland dengan Stasiun Bendungan Hilir; Menara Mandiri dengan Stasiun Istora Mandiri.
"Dan yang sedang dibangun dan akan diresmikan bulan depan, yaitu Poins Square dan Stasiun Lebak Bulus," jelasnya.
Berikut daftar:
Perihal interkoneksi bawah tanah, pada Kamis (08/07/2022) telah berlangsung penandatanganan Perjanjian Kerja Sama tentang Pembangunan Bangunan dan Fasilitas Interkoneksi Thamrin Nine-UOB–Stasiun Dukuh Atas BNI.
Baca juga: Progres Enam Kawasan TOD MRT Jakarta, Hanya Satu yang Belum Dikerjakan
Rencananya, terowongan pejalan kaki bawah tanah ini dibangun dengan anggaran Rp 150 miliar dan akan dikerjakan selama 18 bulan ke depan.
Interkoneksi bawah tanah antara Stasiun Dukuh Atas BNI dengan Thamrin Nine-UOB, sebagai kawasan superblok dengan dua supertall atau gedung sejangkung lebih dari 300 meter.
Kemudian interkoneksi layang, yakni antara Stasiun Blok M BCA dengan Blok M Plaza yang sudah terbangun, dan interkoneksi layang Stasiun Lebak Bulus Grab-Pondok Indah Square (Poins) yang sedang dalam tahap konstruksi.
Selain itu, masih terdapat 5 interkoneksi bawah tanah dan layang yang saat ini sedang dalam tahap persiapan.
"Jaringan interkoneksi ini akan berdampak dua hal, yaitu kenaikan angka keterangkutan MRT Jakarta dan keberlanjutan pelaku ekonomi di sekitar stasiun MRT Jakarta, terutama peluang bertumbuh," pungkas William.
Berikut daftarnya: