JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukaka Teknik Utama Tbk akan terus mencari peluang-peluang bisnis yang menjanjikan demi mendukung performa penjualan dan pendapatan tahun 2022.
Salah satunya adalah membidik proyek-proyek strategis nasional (PSN) dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Direktur PT Bukaka Teknik Utama Tbk Afifuddin Suhaeli mengungkapkan hal tersebut saat menjawab Kompas.com, dalam Paparan Publik Tahunan, di Bogor, Rabu (19/5/2022).
"Kami sedang menggalakkan KPBU, karena Pemerintah tengah mengalami kesulitan dalam mendanai proyek-proyek konstruksi, terutama PSN," ujar Afifuddin.
Oleh karena itu, lanjut dia, Perseroan mengambil inisiasi dan kreatifitas pendanaan melalui skema KBPU.
Baca juga: Anda Harus Tahu, Perbedaan Jembatan Callender Hamilton dan Cable Stayed
Salah satu proyek yang tengah dikerjakan adalah penggantian atau duplikasi jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa melalui anak anak usaha PT Baja Titian Utama.
Kontrak kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) yang diraup pada 2021 itu mencetak nilai investasi sebesar Rp 2,19 triliun.
Perseroan akan melaksanakan proyek 37 lokasi jembatan yang tersebar di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Untuk diketahui, kerjasama KPBU ini memiliki jangka waktu hingga 12 tahun yang terdiri dari dua tahun masa konstruksi dan 10 tahun masa layanan.
Afifuddin memastikan, KPBU jembatan Callender Hamilton ini bukan yang terakhir. Perseroan akan terus mencari peluang-peluang dengan skema kerja sama serupa dengan berbagai kementeran lainnya.
"Mudah-mudahan ada beberapa KPBU lagi dalam beberapa tahun ke depan. Bagaimana kami menemukan skema pembiayaan yang tepat, sesuai dengan anggaran yang ada, serta memaksimalkan APBN dengan skema yang lebih kreatif," imbuh Afifuddin.
Selain KPBU, Perseroan juga terus mencari peluang pasar mancanegara, terutama Eropa dan Timur Tengah.
Melalui entitas baru Bukaka Three D Private Limited, Perseroan mengerjakan kontrak pengadaan 36 unit passenger boarding bridge di beberapa bandara India.
Perseroan bekerjasama dengan perusahaan India untuk membentuk kelancaran operasional pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Afifuddin optimistis kontrak-kontrak pekerjaan tersebut dan sejumlah peluang ke depan, perseroan dapat merealisasikan target pendapatan dan penjualan tahun 2022 senilai Rp 3,8 triliun.