Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Wisatawan Asing ke Bali Masih Didominasi Pebisnis

Kompas.com - 25/03/2022, 07:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS. com - Sebagai destinasi favorit para wisatawan, Pemerintah Indonesia telah menerapkan kelonggaran perjalanan ke Bali termasuk bagi pelaku perjalanan internasional.

Pada 4 Februari 2022 penerbangan internasional mulai dibuka kembali dan beberapa rute penerbangan langsung ke Bali kembali diadakan.

Sejalan dengan itu, pemerintah juga telah memperbarui pedoman pelaksanaan perjalanan internasional terutama menggunakan transportasi udara saat memasuki Bali, seperti, syarat vaksinasi lengkap,kebijakan relaksasi karantina, dan aturan visa kedatangan.

Namun nyatanya hal tersebut belum secara maksimal menarik para pelancong asing terutama untuk keperluan liburan.

Baca juga: Aturan Terbaru Menginap di Hotel PPKM Level 2-4 Jawa dan Bali

Head of Hospitality Services Colliers Indonesia Satria Wei menyebutkan berdasarkan pantauan Colliers sebagian besar wisatawan asing yang datang ke Indonesia dalam beberapa bulan terakhir masih didominasi oleh para pebisnis.

“Sebagian besar wisatawan asing yang datang ke Indonesia adalah para pebisnis dan mereka yang memiliki kepentingan bisnis atau pekerjaan di Jakarta. Sementara wisatawan yang merencanakan liburan, jumlahnya lebih rendah,” ujar Satria dalam press rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (24/3/2022).

Menurut Satria, aturan perjalanan yang semakin berubah sesuai dengan keadaan merupakan alah satu aspek yang sering menjadi pertimbangan wisatawan.

“Namun, dibalik tantangan yang terjadi sekarang ada peluang yang terlihat cukup positif terutama soal okupansi hotel,” jelasnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Colliers Indonesia, rata-rata tingkathunian hotel di Bali pada akhir tahun 2021 sudah mencapai sekitar 40 persen. Sementara di Jakarta mencapai sekitara 70 persen.

Baca juga: PPKM Dilonggarkan, Bisnis Hotel di Bali Kian Menggeliat

Sementara itu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memproyeksikan dengan dilakukannya pelonggaran kebijakan karantina di Bali, tingkat hunian hotel dapat tumbuh sebesar 10 hingga 20 persen terutama di akhir tahun. 

Pergerakan positif terlihat dari minat wisatawan asing, seperti dari Eropa dan Australia, yang memiliki antusias tinggi untuk kembali berkunjung ke Bali.

Ini terbukti dari permintaan menginap yang masuk untuk bulan Agustus, September dan bulan-bulan berikutnya.

Sinyal positif juga terlihat dari kinerja hotel yang sebelumnya hanya memiliki tingkat okupansi 5 persen, kini mulai tumbuh perlahan.

“Optimisme ini merupakan sinyal yang baik bagi sektor perhotelan di Bali untuk mulai mempersiapkan dan membenahi diri untuk menyongsong kenaikan permintaan menginap,” tambah Satria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com