Ribuan Unit Apartemen Sewa di Jakarta Tak Berpenghuni

JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 yang telah berjalan selama dua tahun belakangan ini memberikan dampak di berbagai sektor.

Salah satu yang terdampak adalah rental apartement atau apartemen sewa yang dihuni oleh Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) di ibu kota.

Berdasarkan laporan Knight Frank yang diterima Kompas.com, Kamis (10/2/2022), dari total 8.919 unit apartemen sewa, dihuni hanya 58,4 persen.

Baca juga: Penjualan Apartemen Kelas Menengah di Jakarta Tunjukkan Tren Positif

Ini artinya, 3.099 unit lainnya dalam keadaan kosong alias tak terhuni. 

Ribuan unit apartemen sewa tak berpenghuni ini sebagai buntut dari pandemi yang belum usai.

Selain itu,  diikuti dengan berkurangnya kedatangan WNA yang biasanya mengisi unit apartemen sewa.

Arus balik WNA ke negara mereka setelah tinggal di negara asing dalam kurun waktu tertentu atau repatriasi juga turut mewarnai fluktuasi peforma sektor apartemen sewa.

Di sisi lain, sebagian besar proyek diketahui masih menahan harga sewa mereka walaupun beberapa yang lain telah kembali memasang tarif seperti sebelum pandemi.

Diketahui ada sekitar 1.688 unit future supply akan masuk ke pasar hingga tahun 2023, sementara 10 persen lain masih menunda proses pembangunannya.

Beberapa strategi mempertahankan tingkat hunian juga dimanfaatkan, seperti program staycation yang mampu menyerap konsumen lokal.

Karenanya, optimistime muncul dari indikasi hadirnya 7 proyek yang akan masuk pasar di tahun 2022.

Terkait hal tersebut, Country Head Knight Frank Indonesia Wilson Kalip mengatakan bahwa performa tahun ini seharusnya akan jadi lebih baik dari tahun sebelumnya.

“Performa tahun ini seharusnya lebih baik dari tahun sebelumnya, proyek-proyek baru apartemen sewa yang siap masuk ke pasar akan memberikan continuous spirit dalam perbaikan performa sektor apartemen sewa,” jelas Wilson.