Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Negara IKN Dipastikan Tetap Sejuk dan Hemat Energi

Kompas.com - 06/01/2022, 13:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Budayawan sekaligus Desainer Istana Negara di IKN Baru Nyoman Nuarta mengeklaim basic design dibuat dengan mempertimbangkan unsur ekologis yang hemat energi.

Menurutnya, bilah-bilah tembaga yang disusun secara vertikal pada bagian luar gedung istana akan menjadi sun louvre yang menghalangi sinar matahari menerobos langsung ke dalam gedung.

Konsep gesain ini dirancang untuk menghemat penggunaan energi listrik, terutama air conditioner.

“AC bisa dimatikan, karena ruangan akan tetap terasa sejuk,” kata Nyoman dalam keterangannya Kamis (06/01/2022).

Baca juga: Luas Kompleks Istana Garuda di IKN Jadi 100 Hektar, Untuk Apa Saja?

Nyoman menjelaskan penggunaan logam seperti tembaga sebagai kulit luar gedung, sepintas memberi kesan keras dan kaku.

Padahal, menurut pengamatan dan pengetahuannya, tembaga memiliki sifat yang lentur, mudah dibentuk, tidak korosif, dan konduktor yang baik untuk aliran listrik dari petir.

Dari sisi pemeliharaan, tembaga juga sangat mudah dirawat.

Pemanfaatannya sebagai kulit gedung, kata Nyoman, akan diperlakukan sama seperti kulit patung.

Perpaduan dengan unsur seperti patina, membuat tembaga mengalami oksidasi dan berubah warna menjadi hijau tosca.

“Jadi dari sisi perawatan akan sangat mudah dan efisien dalam biaya,” ujarnya.

Nyoman mengaku diminta Presiden Jokowi untuk tetap bisa mengawal untuk mewujudkan Istana Negara IKN agar sesuai dengan basic design dan supaya tidak terjadi perubahan di lapangan pada desain bangunan ikonik tersebut.

Baca juga: Heboh Istana Garuda IKN Dibangun dengan Membabat Hutan, Ini Penjelasan Nyoman Nuarta

Keberadaan Istana Negara atau Istana Garuda ini akan menjadi bangunan ikonis yang mewadahi berbagai kepentingan bangsa.

Pertama-tama memang difungsikan sebagai ikon IKN di Pulau Kalimantan, tetapi lebih dari itu ia akan berfungsi sebagai magnet kawasan.

Nyoman berharap Istana Garuda akan menjadi pendorong bergeraknya sektor bisnis jasa seperti pariwisata, yang kemudian mengerek bidang-bidang jasa seperti perdagangan, perhotelan, dan industri kecil.

"Dengan begitu, secara serempak akan terjadi pemerataan dalam pembangunan di wilayah Indonesia bagian tengah menuju timur," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com