Bakal Ada Transaksi Tol Berbasis MLFF hingga Jalan Berbayar ERP, BI Beberkan Tantangannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Transformasi digital pada sistem pembayaran moda transportasi bakal terjadi dalam beberapa tahun ke depan.

Mulai dari penerapan sistem pembayaran tol nirsentuh tanpa henti di jalan tol yakni multi lane free flow (MLFF), dan sistem tiket dan pembayaran terintergrasi antarmoda di DKI Jakarta yang dijalankan PT JakLingko Indonesia.

Hingga penerapan jalan berbayar elektronik (JBE) atau electronic road pricing (ERP) pada 20 ruas jalan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Kepala Grup Elektronifikasi dan Standarisasi Kompetensi SP-PUR DPSP Bank Indonesia (BI) Rahmat Hernowo menanggapi hal ini dalam webinar ITS Indonesia, Selasa (28/12/2021).

Baca juga: Akhir 2022, Sistem Transaksi Non-Tunai MLFF Diterapkan di 40 Ruas Tol

Menurut dia, terdapat tiga hal yang akan menjadi tantangan dan perlu diperhatikan seiring transformasi sistem pembayaran pada sektor transportasi.

Pertama adalah kesesuaian model bisnis sistem pembayaran dengan ketentuan di BI, yakni sesuai prinsip Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.

"Harus ada interkoneksi dan interoperabilitas. Termasuk dengan ekosistem lainnya, misalkan ERP dengan MLFF," ujar Rahmat.

Kedua, ialah mempersiapkan dan memperkuat infrastruktur. Baik di industri transportasi maupun di BI sebagai settlement akhir.

Di sisi lain, distribusi pendapatan ke masing-masing operator atau Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Lalu tantangan yang terakhir adalah proses migrasi transaksi yang saat ini sudah berjalan menuju transaksi yang berbasis digital.

"Biasanya ini adalah bagian yang paling rumit ini adalah bagaimana merubah mindset pengguna, sehingga mereka bisa menggunakannya dengan baik," pungkasnya.