JAKARTA, KOMPAS.com - Tutup sumur resapan di kawasan Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dilaporkan ambles pada Rabu (8/12/2021).
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (9/12/2021), tutup semur resapan tersebut ambles sesaat setelah dilintasi mobil pada Rabu siang pukul 12.30 WIB.
“Saat itu ada mobil warga lewat, kemudian jeblos. Mereka lupa meletakkan pembatas jagaan,” kata salah seorang warga setempat, Arnold, saat ditemui di lokasi.
Terkait hal tersebut, Site Manager PT Jaya Beton untuk proyek drainase vertikal DKI Jakarta, Jodhy Pradikta mengatakan, ada beberapa penyebab amblesnya tutup sumur resapan tersebut.
Salah satunya karena tanah di bagian bawah sumur yang belum mengendap.
Baca juga: Ini Kunci Pencegahan Banjir Jakarta
Selain itu, Jodhy juga menyebutkan bahwa penutup sumur resapan yang digunakan seharusnya mampu menahan beban berat seperti truk karena standar yang digunakan memiliki spesifikasi heavy duty.
“Estimasinya bisa menahan beban 30 ton. Kuat nahan (dilewati) truk kontainer,” ujar Jodhy.
Sementara itu, mengenai perencaan pembangunan sumur resapan, Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengatur beberapa langkah yang harus dilakukan sebelum membangun sumur resapan agar hasilnya baik.
Adapun langkah-langkah perencaan sumur resapan tersebut adalah sebagai berikut:
Lahan sumur resapan yang akan dibuat dianjurkan untuk berada di sekitar halaman bangunan atau rumah dengan luas yang cukup untuk setidaknya menempatkan minimal satu sumur resapan.
Pengukuran jarak minimum sumur resapan dengan bangunan penting untuk diperhatikan. Untuk pembangunan pondasi bangunan atau tangki septik, jarak standar minimalnya adalah 1 meter.
Untuk pembangunan bidang resapan air atau sumur resapan tangki septik, jarak minimalnya dengan bangunan adalah 5 meter sedangkan untuk bangunan sumur resapan air atau sumur air bersihnya adalah 3 meter.
Kedalaman muka air tanah di tempat pembangunan sumur resapan adalah harus lebih dari 2 meter.
Sehingga, jika kedalaman muka air tanah hanya kurang dari 2 meter, maka hanya perlu membangun parit resapan.
Selain itu, perlu untuk melakukan pengujian perkolasi tanah pada kedalaman 2 - 3 meter di lokasi sumur resapan.
Apabila hasil dari pengujian perkolasi tanah memperoleh nila koefisien permeabilitas tanah kurang dari 2,0 cm/ jam, maka sumur resapan bisa direncanakan.
Langkah yang terakhir adalah melakukan perhitungan dimensi sumur dengan memerlukan data curah hujan harian 5 tahunan untuk menghitung intensitas hujan, data luas bidang tanah sebagai pengumpul air hujan, data jenis tanah dan data koefisien limpasan air hujan.
Berdasarkan data tersebut, nantinya dimensi sumur resapan air hujan dapat dihitung dengan rumus perhitungan yang sudah tersedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.