Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Basuki Saat Tinjau Bendungan Teritip, Jangan Bangun Instalasi Pengolahan Air Baru

Kompas.com - 08/10/2021, 12:08 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta agar Bendungan Teritip dirawat dengan penanaman pohon dan dimaksimalkan pemanfaatannya.

"Dirawat betul bendungan yang sudah jadi dengan penghijauan ditanami pohon dan dimaksimalkan pemanfaatannya, termasuk untuk kebutuhan air baku," ujar Basuki dalam siaran pers, Jumat (8/10/2021).

Bendungan Teritip yang dibangun di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersamaan dengan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Teritip Kota Balikpapan pada Desember 2019 lalu.

Menurut Basuki, infrastruktur sumber daya air (SDA) ini telah efektif memberikan layanan untuk memasok kebutuhan air baku Kota Balikpapan.

Selain bendungan, dia meminta agar IPA juga dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan air baku dari bendungan yang sudah dibangun.

"Diusahakan jangan bangun IPA baru, harus dimaksimalkan dulu pemanfaatannya yang sudah ada," pesan dia.

Baca juga: Tengah Dibangun Grouting, Begini Progres Bendungan Senilai Rp 1,3 Triliun

Menurut Basuki, penggunaan air meningkat di tengah masyarakat sebagai bagian dari upaya menjalankan protokol kesehatan selama Pandemi Covid-19, misalnya untuk mandi dan mencuci tangan.

Basuki kemudian meninjau IPA Teritip di ruang monitoring 24 jam untuk pendistribusian air baku dengan kapasitas operasi 150 liter per detik.

"Jika dilihat dari layar monitoring, proses penyaringan air yang berjalan sangat efisien. Dari kapasitas 150 liter per detik, rata-rata yang keluar disalurkan sebesar 140 liter per detik," lanjutnya.

Menurut Basuki, ini artinya air yang dikembalikan dari hasil proses penyaringan atau penjernihan sangat sedikit.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kaltim Sandhi Eko Bramono mengatakan, IPA Teritip saat ini terpasang dengan kapasitas 200 liter per detik, dan saat ini dioperasikan sebesar 150 liter per detik.

"Monitoring dilakukan selama 24 jam dibagi dengan pembagian tugas penjaga sebanyak 3 shift masing-masing 8 jam," ujarnya.

Untuk diketahui, 78 persen kebutuhan air bersih Kota Balikpapan dilayani sistem air bersih perpipaan dengan tingkat non-revenue water (NRW) sekitar 29 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com