JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Bendungan Way Sekampung yang dibangun dengan anggaran Rp 1,78 triliun ini diprediksi dapat meningkatkan intensitas tanaman menjadi tiga kali setahun.
"Intensitas tanam juga bisa ditingkatkan dari semula dua kali setahun, menjadi tiga kali setahun. Artinya, produksi dan kesejahteraan petani pun ikut meningkat," kata Jokowi saat meresmikan bendungan tersebut, Kamis (02/09/2021).
Bendungan dengan kapasitas tampung 68 juta meter kubik ini memiliki luas genangan 800 hektar.
Baca juga: Ini Manfaat Bendungan Kuningan yang Diresmikan Presiden Jokowi
Jokowi melanjutkan, manajemen dari hulu sampai hilir dengan sistem cascade Way Sekampung ini diharapkan dapat menjaga kontinuitas ketersediaan air di salah satu lumbung pangan nasional agar bisa meningkatkan produksinya.
Kehadiran Bendungan Way Sekampung diproyeksikan bisa memperkuat ketahanan air dan pangan di wilayah Lampung.
Bendungan ini akan berfungsi optimal untuk mendukung produktivitas pertanian jika disambung dengan sistem irigasi tertata dengan baik, mulai saluran irigasi primer, sekunder, tersier, hingga kuarter.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Way Sekampung juga terintegrasi dengan dua bendungan lainnya yaitu Margatiga di hilir yang akan selesai akhir 2021 dan Batutegi yang tuntas sejak 2004 silam.
"Kita optimalkan air Way Sekampung ini dengan ketiga bendungan tersebut,” ungkap Basuki.
Pembangunan Bendungan Way Sekampung dilakukan di bawah tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji-Sekampung dan dikerjakan oleh empat kontraktor yakni PT PP (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, serta PT Ashfri.
Baca juga: Waskita Teken Kontrak Bendungan Mbay Senilai Rp 700 Miliar
Bendungan multifungsi ini juga memiliki manfaat lainnya seperti irigasi, kebutuhan air baku, pembangkit listrik, serta pengendalian banjir.
Sementara Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan, dengan adanya penambahan daerah irigasi diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanian.
Jarot mengatakan, untuk penyediaan air baku akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai 2.737 liter per detik.
"Bisa juga berfungsi sebagai sumber pembangkit listrik sebesar 5,4 megawatt," terang Jarot.
Sedangkan untuk pengendalian banjir, daya tampung bendungan yang besar akan mampu mengurangi banjir mulai dari 33 persen hingga 85 persen, tergantung tingkat ketinggian masing-masing wilayah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.