Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Terdeteksi, Pelabuhan Peti Kemas di China Macet

Kompas.com - 13/08/2021, 12:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber REUTERS

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan di dua pelabuhan peti kemas tebesar di China, yakni di Shanghai dan Ningbo, kian memburuk usai terjadi penutupan terminal peti kemas di Ningbo lantaran dijumpainya kasus Covid-19.

Seperti dikutip dari Reuters, kasus tersebut ditemukan dalam pekan ini dan membuat otoritas setempat menerapkan pembatasan wilayah yang lebih ketat.

Upaya pembatasan wilayah ini dilakukan untuk memerangi wabah virus corona varian Delta yang telah menyebar di China dan berpengaruh pada kondisi ekonomi setempat.

Berbeda dengan sebelumnya, virus Corona varian Delta ini sangat mudah menular dan telah terdeteksi di lebih dari 12 kota di China sejak akhir Juli.

Baca juga: Bendungan Buatan China Ini Dianggap Merusak Kehidupan Etnis Minoritas Kamboja

Empat puluh kapal kontainer saat ini tengah berlabuh di pelabuhan Zhoushan. Kapal-kapal tersebut belum bisa beropesi seperti biasa setelahpada Selasa (10/8/2021), seorang pekerja di terminal kontainer Meidong dinyatakan positif COVID-19.

Terminal Meidong telah menutup semua kegiatan opersionalnya sejak Rabu (11/8/2021) pagi. Sementara terminal lain di Ningbo juga membatasi jumlah orang dan kargo yang memasuki area pelabuhan.

Perusahaan pelayaran CMA CGM mengatakan bahwa beberapa kapal akan dialihkan ke Shanghai atau berlabih pada pelabuhan di Ningbo.

Perusahaan kontainer Jerman, Hapag-Lloyd memperkirakan ditahannya konteiner di Meidong menyebabkan penundaan beberapa pelayaran yang sebelumnya telah di rencanakan.

Pelabuhan di dekat Shanghai, di mana banyak kapal akan dialihkan juga tengah mengalami kemacetan terburuk setidaknya dalam tiga tahun terakhir.

Sekitar 30 kapal mengantri di luar pelabuhan Yangshan, terminal peti kemas utama di Shanghai.

Sementara itu, pelabuhan di China timur telah melanjutkan operasi dan membersihkan backlog setelah terjadinya topan In-Fa.

Bencana ini mengurangi volume penanganan peti kemas sebesar 10 persen dibandingkan data bulan Juli tahun lalu.

Macetnya pekerjaan operasional telah menyebabkan kemacetan besar-besaran pada penanganan peti kemas di Cina selatan pada bulan Juni, lalu.

Hal ini karena pelabuhan dekat Shenzhen memberlakukan tindakan karantina Covid-19 yang ketat yang menyebabkan lusinan kapal peti kemas terjebak.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com