Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Astronomi Terbesar Se-Dunia Hadir di Shanghai

Kompas.com - 14/07/2021, 21:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Museum astronomi terbesar di dunia akan segera hadir di Shanghai, dan dibuka secara resmi pada Sabtu (17/7/2021).

Bentuk bangunan museum ini rumit dan didesain khusus untuk mencerminkan geometri kosmos.

Uniknya, museum ini tidak memiliki garis lurus atau sudut siku-siku yang umumnya tampak dalam sebuah bangunan.

Seperti dikutip dari CNN, Rabu (14/07/2021) museum astronomi ini dirancang seluas 39.019,2 meter persegi dan merupakan cabang dari Museum Sains dan Teknologi Shanghai. 

Baca juga: Museum Dewantara Kirti Griya, Jejak Perjuangan Ki Hadjar Dewantara

Meliputi ruangan pameran, planetarium, observatorium, dan teleskop surya setinggi 23,77 meter.

Firma arsitek Amerika Serikat, Ennead Architects, mendesainnya setelah pada tahun 2014 memenangkan kompetisi internasional untuk merancang museum ini.

"Kami benar-benar berpikir bahwa kami dapat memanfaatkan arsitektur untuk membawa dampak luar biasa pada seluruh pengalaman ini," kata desainer utama, Thomas J Wong.

Menurut Wong, bangunan ini akan menjadi perwujudan dari arsitektur yang terinspirasi dari bidang astronomis.

Tak lagi  mendesain struktur dinding berupa garis lurus dan lebih memilih garis lengkung, Wong dan timnya berharap desain ini dapat menunjukkan bahwa segala sesuatu di alam semesta bergerak konstan dan diatur oleh serangkaian kekuatan.

Dalam desain Wong, teka-teki kosmik diterjemahkan menjadi tiga bentuk lengkung: oculus, bola, dan kubah terbalik.

Baca juga: Catat Rekor Baru, Museum Enzo Ferrari Dikunjungi 600.000 Orang

Masing-masing bentuk tersebut merujuk pada matahari, bulan, dan bintang. Setiap bangunan memiliki daya tarik pengunjung atau fungsi desain yang penting.

Pengunjung pertama kali menemukan oculus, yang terbuka di atas pintu masuk utama museum. Benda tersebut akan bertindak sebagai penunjuk waktu.

Berikutnya adalah teater planetarium, yang tertutup bola dan muncul dari atap gedung seperti bulan terbit.

Terakhir, kubah kaca besar terbalik di puncak atap memberi pengunjung kesempatan untuk melihat langit malam lewat atap terbuka.

"Kami ingin orang-orang memahami sifat khusus Bumi sebagai tempat yang menampung kehidupan, tidak seperti tempat lain yang kami ketahui di alam semesta," tandas Wong.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com