Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub NTT: Kalau Jembatan Rusak Ditangani Kementerian PUPR, Pasti Bagus

Kompas.com - 10/06/2021, 21:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi  menghadiri peresmian jembatan alternatif Benenai, yang berada di Kabupaten Malaka, Kamis (10/6/2021).

Jembatan alternatif itu dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Menurut Josef, jembatan alternatif disediakan sambil menunggu pembangunan Jembatan Benenai yang akan dikerjakan dalam bulan ini.

"Ini adalah jembatan semi permanen, artinya sama seperti rumah kalau semi permanen itu juga nyaman dihuni, hanya belum utuh," kata Josef kepada sejumlah wartawan di lokasi Jembatan Benenai.

Jembatan alternatif ini dibangun, agar ekonomi masyarakat bisa kembali berjalan baik, usai Jembatan Benenai rusak total dan tak bisa digunakan akibat diterjang banjir bandang.

Baca juga: Proyek Jembatan Alternatif Benenai Tuntas, Warga Malaka Mulai Melintas

"Nanti minggu depan, jembatan yang miring dan rusak itu akan dibongkar dan dibangun baru, targetnya bulan Oktober 2021 sudah selesai," ujar dia.

Josef optimistis, pembangunan jembatan itu akan berjalan dengan lancar karena dibangun oleh Kementerian PUPR.

"Saya yakin, kalau penanganan jembatan dilakukan oleh kementerian PUPR pasti beres dan bagus kualitasnya," kata dia.

Bupati Malaka Simon Nahak menambahkan, keberadaan Jembatan Benenai sangat krusial bagi warga di wilayahnya karena merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan Kota Betun, Malaka menuju Kota Kupang.

Simon pun berterima kasih kepada Kementerian PUPR dan Provinsi NTT yang telah membantu masyarakat Malaka.

Dia berharap jembatan yang rusak segera diperbaiki, untuk memperlancar arus lalu lintas kendaraan masyarakat setempat.

"Jika jembatan sudah diperbaiki, tentu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Malaka," ujar Simon.

Kasatgas Pelaksana Penanggulangan Bencana Provinsi NTT dan NTB Widiarto mengatakan, pasca rusaknya Jembatan Benenai, pihaknya telah membangun dua jembatan alternatif untuk penggunaan sementara.

Pertama, jembatan darurat bagi pejalan kaki dan roda dua, yang terbuat dari kayu. Jembatan itu telah selesai dibangun pada 24 April 2021 lalu, atau dua pekan setelah Badai Seroja.

Kemudian, pembuatan jembatan darurat roda empat, dengan causeway timbunan di atas tikar bronjong dan jembatan bailey.

"Jembatan alternatif ini selesai dikerjakan pada 7 Juni 2021," kata Widiarto.

Widiarto menjelaskan, untuk penanganan permanen Jembatan Benenai, yakni pembongkaran bentang 2 sepanjang 60 meter, bentang 3 sepanjang 35 meter dan bentang 4 sepanjang 30 meter.

Selanjutnya kata Widiarto, pembongkaran pier 2 dan pier 3. Kemudian, pembangunan kembali jembatan menjadi dua bentang, yakni 2X60 meter.

"Target penyelesaian jembatan Benenai ini, akhir bulan Oktober 2021 mendatang," tuntas Widiarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com