Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Banjir Paling Parah, Kantor Pertanahan Hulu Sungai Tengah Ditutup Sementara

Kompas.com - 18/01/2021, 11:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Hulu Sungai Tengah terdampak paling parah akibat bencana banjir yang terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan.

Kepala Kantah Kabupaten Hulu Sungai Dicky Octavianus Kioek mengatakan, masih terdapat genangan di kantah itu karena lokasinya lebih rendah 50 sentimeter dari jalan.

"Kalaupun jalan surut, kami harus menunggu antara di dalam kantor dengan selokan, kalau sudah ada perbedaan di selokan baru kami tarik air itu pakai pompa," ujar dia dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (18/1/2021).

Namun, kata Dicky, selama masih belum ada perbedaan genangan dengan selokan, pihaknya belum bisa berbuat apa-apa.

Dengan kondisi tersebut,  dia terpaksa menutup layanan sementara hingga waktu yang belum bisa ditentukan.

Jika dalam kurun waktu 7 hari keadaannya masih sama, maka Dicky akan melaporkan kepada Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kalimantan Selatan Alen Saputra untuk menyewa ruko di wilayah yang sekiranya aman untuk dijadikan kantor sementara.

Baca juga: Meski Kantah Mamuju Rusak Berat, Dokumen Pertanahan Dipastikan Aman

Hal ini bertujuan untuk tetap berkomunikasi dengan masyarakat serta mengamankan dokumen pertanahan dari banjir.

Dampak dari peristiwa tersebut, kata Dicky, ada beberapa dokumen pertanahan yang terdampak banjir.

Meski begitu, ia memastikan, Kantah Kabupaten Hulu Sungai Tengah akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengembalikan dokumen yang rusak dengan melakukan berbagai macam upaya.

Dicky mengaratakan, ada warkah yang rusak. Namun, kerusakan terjadi akibat terendam banjir dan tidak ada yang hanyut.

"Untuk yang lain sudah berhasil dievakuasi sebelum akhirnya banjir merendam kantor,” lanjut dia.

Atas peristiwa banjir ini, Dicky berharap Kantah lain yang memiliki letak geografis hampir sama untuk lebih waspada terhadap bencana.

"Karena kejadian alam tidak bisa diprediksi, paling tidak kalau sudah mengerti posisi geografis kita dalam posisi rawan terhadap bencana seperti banjir ini tentu kantah harusnya bisa menyiapkan lebih dulu seperti tidak meletakkan dokumen dibawa dan lain sebagainya," harap Dicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Berita
Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Berita
10 Juta Bambu Digunakan Sebagai Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

10 Juta Bambu Digunakan Sebagai Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Konstruksi
Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Eksterior
Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Berita
Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com