Terlihat Bahagia di Sosmed tapi Bongkar Dugaan Perselingkuhan Andrew Andika, Tengku Dewi: Itu Bukan Tipu-tipu

JAKARTA, KOMPAS.com- Bongkar dugaan perselingkuhan suami, aktor Andrew Andika, aktris Tengku Dewi membantah jika konten keluarga bahagia yang selama ini diperlihatkan di sosial media adalah palsu.

Tengku Dewi yang kini sedang hamil anak keduanya bersama Andrew Andika mengatakan bahwa yang diperlihatkan di media sosial itu nyata, keluarganya memang sebenarnya bahagia.

"Itu real, bukan tipu-tipu," kata Tengku Dewi dikutip dari YouTube Richard Lee.

"Dia sebagai suami baik banget, jadi bapak baik banget," imbuhnya.

Baca juga: Tahu Kebiasaan Genit Andrew Andika Sejak Lama, Tengku Dewi Ungkap Alasan Dulu Tetap Putuskan Menikah

Diungkapnya, sebagai suami, Andrew sebenarnya suami dan ayah yang sempurna.

Sebagai suami, Andrew bukan pria yang suka melakukan kekerasan, dia juga bukan suami yang pelit terhadap istri.

Andrew disebut memberikan semua penghasilan untuk Tengku Dewi. Bahkan aset yang mereka miliki juga atas nama Tengku Dewi.

Karena itu, sebagai istri selama ini Tengku Dewi percaya saja dengan suaminya.

"Sumpah dia sebaik itu, aset semua atas nama aku, bikin aku supaya tenang," ucapnya.

Baca juga: Akhirnya Pilih Bongkar Perselingkuhan Suami, Tengku Dewi Putri: Ritmenya Berulang, Aku Capek

"Dia enggak memikirkan keuangan, ya udah ada duit berapa, gue dapat cuma buat makan doang enggak apa-apa, kayak bule banget," sambungnya.

Tapi setelah semua terungkap, di mana Tengku mendapati ada wanita lain yang mendapatkan transfer uang dari Andrew, aktris berusia 36 tahun itu mengaku tidak tahu dari mana Andrew bisa mendapat uang.

"Duit bener-bener aku yang pegang, ATM. (Atau) Mungkin dia nyimpen sendiri kali ya," ujar Tengku Dewi.

"Jadi selain buat makan, (ada simpanan) buat kepuasan dia, mungkin. Itu yang aku sayangkan," lanjutnya.

Sementara itu, Tengku Dewi sebelumnya mengungkap bahwa sebenarnya sudah sejak lama mengetahui tabiat Andrew Andika di luar rumah.

Hanya saja dia mencoba tak memikirkan hal tersebut, menganggap setiap laporan yang masuk hanya sebagai bentuk rasa iri orang terhadap kebahagiaan mereka.