TANGERANG, KOMPAS.com - TACO—perusahaan penyedia solusi interior yang mengedepankan kreativitas dalam desain—terus berkomitmen mendukung pertumbuhan
industri kreatif di Indonesia.
Hal ini dilakukan TACO melalui kolaborasi inspiratif bersama seniman lokal asal Yogyakarta, Indieguerillas, yakni Dyatmiko Bawono dan Santi Ariestyowanti.
Baca juga: TACO Hadirkan Experience Center di PIK 2, Makin Dekat dengan Konsumen
Kolaborasi ini menggabungkan antara produk TACO dan kreativitas seni tak terbatas untuk menciptakan sebuah perpaduan yang luar biasa.
Anastasia Tirtabudi, Vice President Brand Marketing & Corp. Communication TACO, mengatakan kolaborasi TACO dengan seniman Indieguerillas tak terlepas dari produk TACO yang memiliki dan dapat dimanfaatkan dengan kreativitas tanpa batas.
Ditambah, kustomer utama TACO adalah mereka yang bergerak di industri kreatif, khususnya interior.
"Jadi, ada kesempatan produk-produk TACO bisa digunakan lebih dari pemakaian interior biasa," kata Anastasia dalam acara kolaboratif TACO dengan seniman Indieguerillas di Indonesia Design District (IDD) PIK 2, Tangerang, Rabu (21/2/2024).
Baca juga: TACO Hadirkan Experience Center di PIK 2, Makin Dekat dengan Konsumen
Dari hal tersebut, kata Anastasia, karya Indieguerillas tersebut sama dengan nilai-nilai yang dimiliki TACO, yakni kreativitas tanpa batas.
Sejalan dengan semangat kreativitas tanpa batas, Indieguerillas berhasil mengintegrasikan produk andalan TACO ke dalam sebuah karya seninya.
Dalam kolaborasi ini, Indieguerillas tidak hanya menggabungkan produk TACO pada karya
seninya, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai dan identitas perusahaan.
Melalui aplikasi produk unggulan TACO, seperti TACO high pressure laminates (HPL), TACO PVC board, dan TACO sheet, Indieguerillas memiliki ruang untuk dapat menciptakan sebuah
karya seni yang tak terbatas.
Baca juga: 6 Tren Lantai yang Bakal Banyak Digunakan di Rumah pada 2024
Dyatmiko Bawono dan Santi Ariestyowanti, mengatakan sumber inspirasi karya kolaborasi dengan TACO berasal dari karakter wayang kulit, yang mengedepankan nilai bergotong-royong atau kolaborasi.
Dyatmiko mengatakan konsep karya seni yang dirancang didasarkan pada empat bagian besar
yang menggambarkan huruf dari kata T, A, C, dan O.
Setiap huruf terlihat seolah-olah sedang menarik, bergerak, dan beraktivitas dengan wajah yang tertawa lebar, mencerminkan kegembiraan, serta semangat.
"Namun, ketika melihat desain ini, itu kembali lagi pada persepsi orang yang melihat," ucap Dyatmiko.