JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar orang membeli rumah untuk dihuni, namun tidak sedikit pula menjadikan rumah atau properti sebagai investasi. Memiliki aset properti sebagai instrumen investasi jangka panjang merupakan pilihan tepat.
Selain nilai asetnya yang terus bertambah seiring waktu, nilai investasi rumah atau properti juga makin meningkat seiring dengan perkembangan wilayah, pertumbuhan harga tanah dan harga sewa, serta tingginya permintaan konsumen.
Pengusaha dan trainer profesional James Gwee mengatakan, investasi properti bersifat jangka panjang dengan potensi keuntungan dan risiko yang dapat diukur dengan memperhatikan beberapa faktor.
Baca juga: Ingin Membeli Rumah di Luar Kota? Pertimbangkan 6 Hal Ini Dulu
Investasi properti akan memberikan keuntungan yang optimal apabila pemilihan propertinya didasarkan pada berbagai pertimbangan matang mulai dari rekam jejak pengembang hingga sistem pembayaran kepemilikan properti tersebut, kata dia dalam keterangannya, Senin (17/7/2023).
Menurut James, membeli rumah atau properti harus bedasarkan akal sehat, itu mutlak. Semuanya harus dipertimbangkan dulu. Jika dikelola dengan baik, maka investasi menjadi aman dan menguntungkan.
Pertambahan nilai aset dan investasi properti tergantung pada pertimbangan pertama, yakni lokasi.
James mengatakan, membeli properti di lokasi strategis akan menjamin kenaikan harga (guaranteed profit), pembangunan infrastruktur dan kawasan bernilai tinggi (near developed and high value area), serta mudah dijangkau dan dekat dengan pusat keramaian.
Baca juga: Studi: Mayoritas Orang Ingin Membeli Rumah yang Ramah Hewan Peliharaan
Lokasi strategis secara otomatis menjanjikan keuntungan bagi pembelinya. Mengapa? Pasti untung saat beli, dan untung pula saat dijual lagi karena properti di lokasi strategis banyak dicari, terang dia.