Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Jenis Bantal yang Sesuai dengan Posisi Tidur Menurut Para Ahli

Kompas.com - 13/09/2022, 22:28 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain suasana dan desain, pemilihan bantal juga dapat mempengaruhi kualitas tidur.

Sebaliknya, salah memilih bantal tak hanya mengganggu tidur, tapi juga menyebabkan sakit leher dan ketidaknyamanan.  

Baca juga: 7 Cara Membuat Kamar Tidur Gelap Lebih Terang Menurut Desainer Interior

Rebecca Robbins, pakar tidur dan peneliti postdoctoral di Brigham and Women's Hospital and Harvard, mengatakan nyeri leher dapat diperburuk oleh kasur atau bantal yang tidak mendukung serta membuat sulit untuk tidur nyenyak.

"Jika memiliki bantal selama dua tahun atau lebih dan kasur selama delapan hingga 10 tahun atau lebih, mungkin ini saatnya menggantinya," ucap Robbins dilansir dari Well and Good, Selasa (13/9/2022). 

Dibanding kasur, mengganti bantal tentu lebih murah. Ini juga membantu memastikan tulang belakang tetap sejajar untuk mencegah ketegangan apa pun. 

Baca juga: 5 Warna Bantal yang Harus Dihindari di Kamar Tidur Menurut Para Ahli

Ilustrasi bantal busa.SHUTTERSTOCK / Vereshchagin Dmitry Ilustrasi bantal busa.
Tulang belakang lumbar memiliki lekukan alami dan pada posisi tidur tertentu lekukan tersebut dapat menjadi rata. Bantal berguna menjaga posisi tulang belakang tetap netral. 

John Cronin, Sleep and Respiratory Care Medical Leader di Philips, mengatakan salah satu prinsip yang saya fokuskan adalah posisi tulang belakang yang alami dan netral untuk tidur dan fungsi normal.

"Ketika berbicara ketinggian bantal, kami tidak ingin leher terlalu tinggi, kepala ke depan, ekstensi, kepala ke belakang, atau miring ke samping." 

Baca juga: Tanda-tanda Bantal Harus Segera Diganti

Namun, karena posisi tidur yang berbeda, dapat menggerakkan tulang belakang ke arah yang berbeda. Untuk itu, mendapatkan bantal yang tepat berdasarkan cara tidur adalah hal penting. 

Steven Knauf, Direktur Eksekutif Chiropractic di The Joint Chiropractic, menjelaskan, tidur dalam posisi burukT dapat menyebabkan stres berkepanjangan pada leher.

Misalnya, orang yang tidur tengkurap sering tidur dengan kepala miring ke satu sisi untuk bisa bernapas. Namun, lama kelamaan, hal ini bisa membuat otot leher tegang, yang bisa menyebabkan kekakuan atau nyeri.

Nah, berikut jenis bantal terbaik yang sesuai dengan gaya tidur. 

Baca juga: Simak, Ini 5 Tanda Sudah Saatnya Mengganti Bantal 

Tidur menyamping 

Ilustrasi bantal lumbar.SHUTTERSTOCK / Sarah_Leanne Ilustrasi bantal lumbar.
Tinggi bantal sangat penting untuk membuat tulang belakang berada pada posisi yang tepat saat tidur menyamping.

"Anda memiliki ruang yang lebih besar  untuk menopang kepala, leher, dan tulang belakang Anda dalam garis lurus. Karena itu, mereka yang tidur menyamping membutuhkan bantal yang paling tebal," kata Robbins.   

Baca juga: Tips Mencuci dan Merawat Bantal agar Bersih dan Nyaman Digunakan

Tidur terlentang

Menurut Robbins, tidur terlentang memiliki ruang lebih kecil untuk menopang tengkuk dan memerlukan dukungan ganda jika merasa tidak nyaman.

Bantal yang lebih tipis sangat ideal untuk mendapatkan bentuk tulang belakang yang diinginkan untuk tidur optimal. 

Bradford Butler, Direktur Klinik Oakland Spine dan Terapi Fisik, mengatakan tidur telentang dan kepala ditinggikan pada dasarnya membuat leher dalam keadaan fleksi sert tidak baik. 

Baca juga: Cara Merawat dan Mencuci Bantal Sofa agar Tahan Lama 

Tidur tengkurap

Tidur tengkurap dapat membuat tulang belakang tegang dan menekan persendian di punggung dan leher. Karena itu, ini bukan posisi yang paling disarankan.

Namun, jika bersikeras untuk tidur dengan gaya tersebut, Robbins menyarankan  menggunakan bantal yang sangat tipis agar leher tidak sejajar. Ada beberapa bantal khusus yang memenuhi kebutuhan itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com