Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2022, 12:34 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Merenovasi rumah menjadi proses yang harus dilakukan ketika rumah sudah bermasalah atau pun ingin meningkatkan nilai rumah itu sendiri.

Namun, tak sembarangan, merenovasi rumah memiliki urutan yang harus dijalani agar prosesnya berjalan lebih tertata dan menghasilkan akhir yang maksimal. 

Dilansir dari House Beautiful, Selasa (6/9/2022), para ahli memberikan saran baru tentang urutan terbaik untuk merenovasi rumah setelah terungkap bahwa lebih dari setengah pemilik rumah telah membuat kesalahan, dan 36 persen menyesali renovasi mereka.

Baca juga: 5 Panduan Renovasi Ruang Tamu Agar Tidak Menghabiskan Banyak Biaya

Ilustrasi renovasi rumah. FREEPIK/PVPRODUCTIONS Ilustrasi renovasi rumah.

Spesialis radiator, BestHeating, mensurvei pemilik rumah tentang kebiasaan renovasi, mengungkapkan bahwa sembilan dari 10 telah melakukan renovasi rumah sejak 2020.

Menurut penelitian, lebih dari sepertiga pemilik rumah akan menghabiskan dana yang banyak namun dengan hasil yang tidak memuaskan. 

John Lawless, manajer pemasaran konten BestHeating, mengatakan, saat merenovasi rumah, mungkin membingungkan untuk mengetahui apa yang harus difokuskan dan apa yang akan menambah nilai.

Tuliskan urutan rencana dan prioritas karena ini akan memberikan daftar untuk dipatuhi, dan anggaran dapat ditetapkan untuk setiap perubahan. Jika renovasi melibatkan pekerjaan struktural atau kabel listrik, bantuan profesional harus dicari karena pekerjaan di bawah standar dapat menyebabkan masalah besar di masa depan.

Baca juga: 5 Renovasi Dapur Sederhana, Bisa Dilakukan pada Akhir Pekan

Di bawah ini, para ahli di BestHeating memberi saran tentang cara mengatur proyek renovasi rumah untuk menghindari pemborosan uang.

1. Atasi masalah struktural

Hasil survei BestHeating menunjukkan bahwa satu dari 10 telah membuat kesalahan saat mengubah struktur rumah. Ini tidak hanya mahal untuk diperbaiki, tetapi juga dapat berdampak pada nilai jual kembali, yakni sebesar 63 persen pembeli potensial telah menunda membeli karena masalah struktural.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com