JAKARTA, KOMPAS.com – Bagi yang ingin mulai bercocok tanam, salah satu yang perlu diperhatikan adalah media tanam untuk digunakan.
Sebab, media tanam yang tepat memengaruhi proses pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Ada satu media tanam yang mungkin kurang familiar di kalangan sebagian orang, yaitu cocopeat.
Baca juga: Mudah dan Praktis, Berikut Cara Membuat Cocopeat Tanpa Alat
Coco peat adalah material yang tidak berserat dan ringan yang menyatukan serat sabut dalam sabut kelapa. Penggunaannya untuk hortikultura baru ditemukan pada awal 1990-an, seperti dikutip Fibre Family, Jumat (2/9/2022).
Sejak saat itu, permintaan akan cocopeat terus meningkat. Cocopeat, juga disebut coco coir atau coco fiber, adalah media tanam alternatif.
Mereka dapat digunakan untuk budi daya berbagai jenis tanaman, khususnya hidroponik. Bahan utama cocopeat adalah sekam atau tempurung buah kelapa.
Mereka diolah atau dihaluskan hingga menjadi butiran seperti serbuk kayu, yang mana produk akhirnya adalah cocopeat.
Pemilik akun YouTube Kebun Indra Tarigan, Indra Tarigan, menjelaskan dalam salah satu videonya bahwa cocopeat memiliki beberapa keunggulan tersendiri, salah satunya bertekstur seperti tanah.
Kedua, menurut Indra, cocopeat mempunyai kemampuan untuk menyerap air dalam jumlah yang banyak, bahkan bisa dikatakan bisa 10 kali lipat lebih baik penyerapan airnya dibandingkan media tanam tanah biasa.
Baca juga: Cara Mudah Membuat Cocopeat Sendiri di Rumah
Hal tentunya akan membuat tanaman, terutama yang menyukai air, terhidrasi dengan baik. Jadi, pertumbuhan tanaman pun menjadi lebih baik.