Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Buruk Mengepel Lantai Kayu, Vinil, dan Laminasi Pakai Air Panas

Kompas.com - 01/09/2022, 19:10 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Sumber Express

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengepel lantai rumah tidak memiliki aturan baku untuk seberapa sering melakukannya. 

Namun, lantai rumah seperti lantai kayu dan lantai laminasi atau vinil biasanya harus dibersihkan setidaknya seminggu sekali. 

Baca juga: 3 Pilihan Lantai Kayu untuk Rumah yang Sesuai dengan Gaya dan Anggaran

Frekuensi seberapa sering perlu membersihkan lantai dapat dilakukan untuk ruangan dengan lalu lintas sedang atau tinggi.

Ruangan seperti lorong atau dapur juga perlu didisinfeksi secara teratur untuk membunuh kuman dari makanan yang jatuh. 

Namun, menggunakan air mendidih untuk mengepel lantai kayu, vinil, atau laminasi tidak direkomendasikan. 

Declan Christie, pendiri dan spesialis lantai di Luxury Flooring and Furnishings, menjelaskan, ada anggapan bahwa semakin panas air, semakin baik untuk pembersihan dan disinfektan lantai. 

Baca juga: Ketahui, Ini Plus Minus Menggunakan Lantai Kayu Laminasi di Dapur

Ilustrasi lantai kayu laminasi.SHUTTERSTOCK / Lubo Ivanko Ilustrasi lantai kayu laminasi.
"Namun, tidak perlu menggunakan air mendidih langsung di lantai untuk mendisinfeksi karena dapat menyebabkan kerusakan serius pada sebagian besar jenis lantai," katanya dilansir dari Express, Kamis (1/9/2022)

Lantai kayu solid rentan terhadap panas. Menggunakan air mendidih dapat menyebabkan  lantai kayu mengalami kerusakan, retak, dan menjadi tidak rata. Sementara itu, untuk lantai laminasi, akan mengalami korosi ketika terkena air panas. 

"Untuk vinil, plastiknya bisa meleleh dan membuat tekstur lantai lengket, jadi sebaiknya hindari mengepel dengan cara ini," tambah Christie.

Menurut Christie, bukan hanya suhu air yang dapat merusak permukaan kayu, laminasi, atau vinil, melainkan juga uap yang dihasilkan. "Kelembapan yang bercampur dengan kayu juga bisa merusak," ujarnya. 

Baca juga: Warna Lantai Kayu Terbaik Menurut Desainer Interior

Itulah mengapa tidak direkomendasikan penggunaan pembersih uap selain lantai vinil. Sebaliknya, Christie merekomendasikan mengepel lantai menggunakan air hangat.

Selain itu, sebelum mempertimbangkan produk pembersih yang digunakan, penting menggunakan alat yang tepat.

Pel atau spons adalah bahan terbaik untuk membersihkan kotoran karena terbuat dari kain yang tidak akan menggores atau merusak lantai. 

"Kami akan merekomendasikan pel untuk lantai kayu laminasi dan lantai kayu solid karena ini membutuhkan perawatan ekstra. Mengepel lantai vinil dan laminasi dengan spons akan baik-baik saja karena dapat menangani lebih banyak penyerapan air," imbuhnya.  

Baca juga: 6 Tips Merawat Lantai Kayu Laminasi agar Tetap Bagus dan Tahan Lama

Memilih pembersih yang terbaik untuk jenis lantai

Ilustrasi lantai kayu jenis Walnut.Shutterstock/everydayplus Ilustrasi lantai kayu jenis Walnut.
Sebaiknya, menggunakan produk pembersih khusus untuk lantai katu atau membuat larutan alami sendiri dari campuran air, cuka, alkohol gosok, dan minyak esensial.

Caranya, isi wadah dengan air secukupnya, lalu tambahkan 50 mililiter cuka putih, pembersih kotoran alami yang bagus, 240 mililiter alkohol gosok sebagai disinfektan, dan beberapa tetes minyak esensial favorit Anda untuk mengharumkan lantai.  

Baca juga: 7 Keuntungan Menggunakan Lantai Kayu di Dapur

Setelah selesai membersihkan lantai, Christie merekomendasikan memberikannya satu kali penyekaan terakhir dengan air bersih dan hangat, lalu menyerap sisa larutan pembersih.

"Ini membuatnya aman untuk hewan peliharaan dan anak-anak yang sering memiliki kontak lebih dekat dengan permukaan lantai," tutup Christie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com