JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar tanaman menyerap karbon dioksida pada siang hari. Akan tetapi, beberapa tanaman, termasuk tanaman hias indoor, menyerap karbon dioksida di malam hari.
Dikutip dari Balcony Garden Web, Rabu (10/8/2022), umumnya tanaman mengonsumsi karbon dioksida dan melepaskan oksigen di siang hari. Proses ini dikenal sebagai fotosintesis.
Selain itu, tanaman menyerap oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida pada malam hari. Proses ini dikenal sebagai respirasi.
Baca juga: 10 Tanaman Hias yang Cocok untuk Rumah Minimalis
Beberapa tanaman menyerap karbon dioksida pada malam hari dan menyimpannya dalam bentuk asam empat karbon yang dikenal sebagai 'Malat' yang dilepaskan pada siang hari. Proses ini membantu tanaman menghemat air dengan membuka stomata di malam hari.
Berikut beberapa tanaman hias indoor yang menyerap karbon dioksida di malam hari.
Dalam sebuah penelitian di Universitas Naresuan, Phitsanulok, Thailand, tanaman lidah mertua dapat menyerap karbon dioksida sebesar 0,49 ppm per meter kubik dalam sistem tertutup.
Tanaman kaktus menyerap karbon dioksida di malam hari dari atmosfer. Tanaman ini kehilangan air lebih sedikit dengan membuka stomata pada malam hari.
Baca juga: Catat, Ini 6 Tanaman Hias yang Dapat Membuat Sejuk Rumah
Lidah buaya membuka stomata pada malam hari untuk mengurangi kehilangan air. Karbon dioksida yang diperoleh saat ini disimpan dalam vakuola sebagai malat.
Dalam penelitian tentang anggrek bulan dan hibridanya, telah diamati bahwa penyerapan karbon dioksida meningkat pada malam hari, menjadikannya tanaman yang bagus untuk diletakkan kamar tidur.