JAKARTA, KOMPAS.com - Ketergantungan terhadap AC terus meningkat seiring pemanasan global dan perubahan iklim.
Tak heran, banyak pemilik rumah yang kini memasang AC demi menyejukkan ruangan dan memberi kenyamanan. Penggunaan AC ini semakin meningkat saat musim atau cuaca panas.
Baca juga: 5 Tips Memasang, Merawat, dan Menggunakan AC Portabel agar Efisien
Tanpa AC, hari-hari musim panas bisa menjadi brutal. Namun, meski menjadi pilihan paling populer untuk mendinginkan ruangan dengan cepat, tidak setiap rumah dilengkapi dengan sistem pendingin ini.
Untungnya, ada banyak pilihan menyejukkan rumah tanpa AC tidak peduli seberapa panas cuaca di luar.
Dikutip dari Better Homes and Gardens, Jumat (3/6/2022), berikut sejumlah cara mendinginkan rumah tanpa AC selama bulan-bulan musim kemarau.
Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Kinerja AC Rumah agar Lebih Efisien
Untuk itu, cara terbaik yang harus dilakukan adalah menghalangi sinar matahari dengan menutup tirai jendela. Ada beberapa pilihan penutup jendela dalam ruangan yang bisa dipilih seperti gorden biasa, gorden berinsulasi, serta frosting windows atau jendela warna.
Penghalang pelindung ini hemat energi dan menghalangi sinar matahari sebelum cahaya dan panas memasuki ruangan.
Baca juga: 4 Hal yang Akan Terjadi jika Termostat AC Rusak
Kipas angin adalah cara bagus untuk menyejukkan ruanga, tetapi Anda harus menjadi kreatif mendapatkan hasil maksimal dari kipas.
Ciptakan angin sepoi-sepoi yang menyejukkan dengan menempatkan kipas angin di seberang jendela yang terbuka. Jika menggunakan kipas kotak jendela, kipas itu akan bertiup ke ruangan pada jam-jam paling dingin dan keluar selama jam-jam terpanas hari itu.
Selain itu, Anda dapat mencoba menempatkan semangkuk es batu di depan kipas untuk mendapatkan embusan udara yang lebih dingin.
Jika memungkinkan, sesuaikan kipas angin gantung untuk berputar berlawanan arah jarum jam guna menarik udara panas ke atas dan ke luar.
Baca juga: Jangan Didiamkan, Ini 4 Alasan AC Harus Rutin Diservis
Nyalakan exhaust fan pada siang hari untuk mengeluarkan udara panas dari rumah.
Lampu pijar tidak hemat energi. Lampu hanya menggunakan 10 persen dari kekuatannya untuk mengeluarkan cahaya dan 90 persen untuk memancarkan panas.