Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantal Lateks Alami Vs Lateks Sintetis, Mana yang Lebih Baik?

Kompas.com - 24/03/2022, 11:26 WIB
Nabilla Ramadhian,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada ragam material pembuat bantal yang dapat dipilih, mulai dari bulu, kapuk, hingga bantal memory foam

Salah satu yang mudah dicari di Indonesia adalah bantal lateks. Namun, ada dua jenis material lateks pembuat bahan, yakni lateks alami dan sintetis.

Baca juga: Cara Menggunakan Bantal dan Guling agar Tidak Nyeri saat Bangun Tidur

Perwakilan PT Dooglee Group Indonesia Mario Forchorus mengatakan bahwa bantal lateks alami lebih direkomendasikan untuk digunakan, terlebih bagi anak bayi yang baru lahir.

Bantal lateks sintetis memiliki beberapa zat kimia yang dapat mengganggu pertumbuhan anak bayi,” ungkap Mario dalam peluncuran bantal lumbar Dooglee di Killa Killa Cafe, Jakarta Selatan, Rabu (23/3/2022).

Ilustrasi bantal di kasurFreepik.com/alexandercho Ilustrasi bantal di kasur

Sementara itu, bantal lateks alami dibuat menggunakan getah dari pohon karet. Mario menuturkan, ragam bantal yang diproduksi pihaknya mengambil getah pohon karet dari Palembang, Sumatera Selatan.

Baca juga: 5 Bahan yang Ampuh Membersihkan Noda Jamur pada Bantal

Meski demikian, bantal lateks alami tetap menggunakan senyawa kimia seperti amonia untuk mengawetkan lateks selama pengangkutan ke pabrik supaya mereka tidak mengeras.

“Ketika sampai di pabrik, amonia sudah menguap. Lateks alami masa penggunaannya bisa sampai sepuluh tahun. Bahannya tidak seperti busa, saat ditekan akan kembali ke bentuk semula,” kata Mario.

Beda halnya dengan bantal lateks alami, bantal lateks sintetis hanya memakai sekitar 30 persen getah karet sementara sisanya merupakan bahan-bahan lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com